Hikmah Mandi Sebelum Ihram Bagi Jamaah

Hikmah Mandi Sebelum Ihram Bagi Jamaah

Ihram termasuk dalam salah satu rukun umroh dan haji. Rukun perkara yang penting tidak bisa ditinggalkan, jika ditinggalkan maka ibadah haji dan umroh tidak sah. Diantara sunnah sebelum ihram adalah mandi, selain itu ada menggunakan minyak wangi, memotong kuku serta mencabut/mencukur bulu.

Proses mandi ihram bukan hanya sekedar seperti mandi biasa, mandi sebelum ihram termasuk dalam kategori ibadah dan kebersihan, serta jangan lupa diniatkan untuk membesarkan Allah SWT melalui ibadah umroh maupun haji.

Baca juga: Larangan Ihram Bagi Perempuan dan Laki-Laki

Niat Mandi Ihram 

Berikut lafal merupakan lafal niat mandi sebelum ihram:

 نَوَيْتُ غُسْلَ الِإحرَام سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى 

Nawaytu ghuslal ihrāmi sunnatan lilāhi ta‘ālā. 

Artinya, “Saya niat mandi ihram sunnah karena Allah SWT.”

Mandi ihram dikerjakan sebelum melaksanakan ihram, jadi sebelum melakukan niat ihram jamaah disunahkan untuk melakukan mandi terlebih dahulu. Kesunnahan mandi sebelum ihram ini bisa dikerjakan ketika ibada umrah maupun ibadah haji.

Sedangkan ketentuan lainya sama halnya ketika mandi junub, seperti syarat-syarat mandi wajib:

  1. Niat yang diucapkan dalam hati
  2. Islam
  3. Berakal dan sehat
  4. Air yang digunakan suci dan mensucikan serta mubah
  5. Tidak ada suatu perkara yang mencegah dan menghalangi sampainya air ke kulit.

Baca juga: Lafal Niat Mandi Ihram Haji dan Umroh

Hikmah Mandi Ihram Bagi Jamaah

Kesunnahan dari mandi ihram tidak hanya untuk laki-laki saja, melainkan juga disunnahkan untuk perempuan melaksanakannya. Anjuran untuk melaksanakan mandi ihram berdasarkan beberapa hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, ketika Rasulullah hendak berniat ihram beliau mandi terlebih dahulu. 

Pada Mazhab Syafi’i sendiri menganjurkan dengan penekanan untuk melaksanakan mandi ihram, jika jamaah meninggalkan mandi ihram hukumnya makruh, mengingat begitu banyak hadits yang menganjurkan tentang kesunnahan mandi ihram.

Ada dua tujuan yang didapatkan untuk mengerjakan sunnah mandi ihram ini, Pertama jamaah yang mengamalkan sesuatu yang telah dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan sahabatnya. Kedua mandi ihram ini bertujuan agar menghilangkan bau badan dan membersihkan badan agar tidak mengganggu dirinya sendiri maupun jamaah lainya pada proses ibadah.

Baca juga: Apa Boleh? Tidak Mencium atau Melambaikan Tangan ke Ka’bah Saat Tawaf

Apa Boleh? Tidak Mencium atau Melambaikan Tangan ke Ka’bah Saat Tawaf

Apa Boleh? Tidak Mencium atau Melambaikan Tangan ke Ka’bah Saat Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi ka’bah tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar aswad, serta memposisikan ka’bah di sebelah kiri saat bertawaf.

Dalam Tuntunan Manasik Haji Dan Umroh dari Kemenag menjelaskan bahwa ada lima jenis tawaf. Yang pertama ada tawaf rukun atau yang biasa disebut tawaf ifadah, tawaf ifadah adalah tawaf rukun haji dan juga disebut tawaf rukun umrah. 

Yang kedua Tawaf qudum atau tawaf penghormatan kepada Baitullah, yang biasanya dikerjakan ketika baru sampai tiba di kota Mekkah, hukum tawaf qudum adalah sunnah. Biasanya tawaf ini dikerjakan haji ifrad dan haji qiran.

Yang ketiga ada tawaf wada’ atau tawaf perpisahan, yakni tawaf yang dikerjakan ketika jamaah ingin meninggalkan kota Mekkah. Yang keempat tawaf nazar, wajib dikerjakan dan waktunya kapan saja. Dan yang terakhir tawaf sunnah.

Baca juga: Pengertian Tawaf Wada’ Dalam Umroh dan Haji

Salah satu sunnah ketika melakukan tawaf adalah menyentuh dan mencium hajar aswad.  Apabila tidak memungkinkan bisa diganti dengan isyarat berupa melambaikan tangan lalu menciumnya.

Istilam Hajar Aswad (Menyentuh Hajar Aswad)

Diriwayat dari Jabir radliyallahu anh, Rasulullah bercerita:

  طَافَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَيْتِ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ عَلَى رَاحِلَتِهِ يَسْتَلِمُ الْحَجَرَ بِمِحْجَنِهِ لِأَنْ يَرَاهُ النَّاسُ وَلِيُشْرِفَ وَلِيَسْأَلُوهُ فَإِنَّ النَّاسَ غَشُوهُ 

Artinya: “Pada waktu haji wada’ Rasulullah ﷺ thawaf di Baitullah dengan menaiki hewan tunggangannya. Beliau istilam terhadap hajar aswad dengan tongkat beliau agar semua manusia melihat dan menyaksikan serta bisa menanyakan sesuatu kepada beliau, sebab pada saat itu orang-orang sedang mengerumuni beliau.” (HR Muslim)

Dalam hadits diatas menyebutkan bahwa Rasulullah pernah melakukan istilam terhadap Hajar Aswad ketika tawaf. Istilam merupakan menyentuh hajar aswad menggunakan tangan agar mendapatkan berkah dari Allah SWT. 

Hukum dari istilam sendiri adalah sunnah untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan disunnahkan untuk melakukan istilam ke Hajar Aswad ketika keadaan ka’bah sepi. 

Sunnah (muakkad) Melakukan istilam ke Hajar Aswad ditekankan lagi pada saat putaran ganjil dalam tawaf, apabila tidak memungkinkan dapat dilakukan ketika awal memulai tawaf.

Baca juga: Apa Itu Tawaf Qudum ? Berikut Penjelasanya

Selain menyentuh Hajar Aswad, ada beberapa sunnah yang lain seperti:

  • Menyentuh Hajar Aswad pada awal melakukan Tawaf
  • Mencium Hajar Aswad
  • Menempelkan jidat ke Hajar Aswad
  • Jika tidak memungkinkan mencium langsung bisa menyentuh Hajar aswad dengan tangan lalu tangan tersebut dicium lagi (oleh dirinya sendiri).
  • Dirasa tidak memungkinkan untuk menyentuh bisa mengganti dengan isyarat, dengan melambaikan tangan lalu mencium tangan.
  • Apabila menyentuh menggunakan tangan tidak memungkinkan, bisa menggunakan tongkat lau ujung lainya di cium juga.

Bukan hanya istilam terhadap Hajar Aswad saja yang di sunnahkan, namun melakukan istilam terhadap rukun Yamani (sudut ka’bah dari barat daya) juga disunnahkan. Namun yang menjadi perbedaan adalah disunnahkan untuk menyentuh Hajar Aswad dan juga disunnahkan untuk mencium serta menempelkan jidat di Hajar Aswad. Sedangkan pada rukun yamani hanya disunnahkan untuk menyentuhnya tidak disunnahkan untuk mencium sudutnya, serta disunnahkan untuk mencium tangan setelah menyentuh rukun yamani.

Apa Boleh? Tidak Mencium atau Melambaikan Tangan ke Ka’bah Saat Tawaf 

Bisa dapat diambil kesimpulan dari tulisan diatas, menyentuh dan mencium hajar aswad serta menyentuh rukun yamani dihukumi sunnah. Apabila tidak memungkinkan bisa diganti dengan isyarat berupa melambaikan tangan lalu menciumnya (Hajar Aswad maupun Rukun Yamani) itu juga dihukumi sunnah. Jadi ketika seseorang sengaja dan tidak sengaja meninggalkan istilam maka tawafnya hukumnya sah.

Baca juga: Bacaan Ketika Tawaf Mengelilingi Ka’bah, Berikut Doanya

Untuk para jamaah ada yang perlu diperhatikan dalam menyentuh ka’bah dan juga Hajar Aswad ketika melakukan tawaf, bangunan luar ka’bah rutin diberikan parfum oleh petugas Masjidil Haram, salah satu larangan ketika ihram adalah menggunakan parfum, jika ketika bertawaf dalam waktu ihram dan melakukan istilam justru haram karena sengaja menyentuh parfum. Tapi berbeda ketika menyentuh ketika tawaf di luar ihram (tawaf sunnah).

5 Keistimewaan Hajar Aswad, Batu Mulia Dari Surga

5 Keistimewaan Hajar Aswad, Batu Mulia Dari Surga

Hajar Aswad adalah salah satu simbol penting dalam ibadah umrah dan haji. Terletak di sudut tenggara Ka’bah, Hajar Aswad adalah sebuah batu hitam yang berasal dari surga. 

Batu ini memiliki makna spiritual dan sejarah yang dalam bagi umat Islam. Berikut adalah beberapa keistimewaan Hajar Aswad dalam ibadah umrah dan haji:

1# Batu Mulia Dari Surga

Hadits riwayat Ahmad, An nasa’i Ibnu khuzaimah dan At-Tirmidzi, dari Ibnu Abbas RA ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Hajar Aswad turun dari surga, dalam kondisi berwarna lebih putih dari air susu. Kemudian, dosa-dosa anak Adamlah yang membuatnya jadi berwarna hitam’.”

Dikutip dari hadits diatas, bahwasanya hajar aswad berasal dari surga, yang pada awalnya warna dari batu ini adalah putih lebih putih dari air susu. Namun karena terlalu lama di dunia dan karena dosa-dosa anak adam merubah warna batu ini menjadi hitam.

Baca juga: Ciri-ciri Haji Mabrur ala Rasulullah

2# Perlambang Awal dan Akhir Tawaf

Dalam ibadah umrah dan haji, Hajar Aswad menjadi titik awal dan akhir dari setiap putaran tawaf. Ketika memulai tawaf, para jamaah disunahkan untuk menyentuh atau mencium ( jika tidak bisa, dapat diganti dengan isyaroh) Hajar Aswad dan memulai perjalanan mereka mengelilingi Ka’bah. 

Ketika selesai melakukan tujuh putaran,jamaah haji dan umroh kembali ke Hajar Aswad sebagai penanda akhir tawaf. Hal ini memberikan makna bahwa segala usaha dan pengorbanan yang dilakukan selama tawaf berawal dan berakhir dengan Hajar Aswad sebagai simbol kesucian dan kesempurnaan.

3# Saksi Hari Kiamat

Diriwayatkan dari Ibnu Khuzaimah, Ibnu majah dan Ibnu Hibbban, dari Ibnu Abbas RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Hajar Aswad memiliki lidah dan bibir yang dapat memberikan kesaksian terhadap orang yang mencium atau menyentuhnya pada hari Kiamat dengan jujur.” 

4# Sunnah menciumnya

Salah satu dari Sunnah ibadah umroh adalah mencium hajar aswad jika memungkinkan, jika tidak, bisa diganti dengan menyentuh hajar aswad dengan tangan lalu mencium tangan, jik tidak, bisa diganti dengan melambaikan tangan.

Hadits riwayat Imam Muslim, Umar bin Khattab berkata “Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudharat (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu.” (HR Muslim).

Baca juga: Wajib!! Perlengkapan Umroh Wanita yang Tidak Boleh Tertinggal

5# Tangan Kanan Allah SWT

Hadits riwayat Imam Dailami, Rasulullah SAW bersabda “Hajar Aswad adalah tangan kanan Allah di bumi.” (HR Dailami).

Dalam hadits diatas, melambangkan bahwa hajar aswad menjadi tangan kanan yang ada di bumi, bukan tangan secara dhohir, melainkan hanya simbol bahwa Hajar Aswad menjadi batu mulia yang diturunkan oleh Allah SWT. 

Meskipun Hajar Aswad memiliki keistimewaan yang luar biasa dalam islam, penting untuk diingat bahwa Hajar Aswad hanyalah sebuah simbol dan salah satu kuasa Allah. Ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan berdasarkan ajaran agama merupakan hal yang utama dalam mendapatkan keberkahan dari Allah.

Dalam menghadapi Hajar Aswad, jamaah umrah dan haji dianjurkan untuk tetap menjaga sopan santun, menghormati ruang orang lain, dan menjaga keselamatan diri dan orang lain di sekitar mereka.

Dengan menjaga kebersihan hati, fokus pada ibadah, dan merenungkan makna spiritual Hajar Aswad, jamaah umrah dan haji dapat mengambil manfaat yang mendalam dari kehadiran batu hitam yang luar biasa ini.
Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh dan ingin menyentuh Hajar Aswad, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Paket Umroh

Paket Umroh Almira Travel Dengan Hotel Yang Dekat Masjid Nabawi & Masjidil Haram
 
Alhamdulillah, Ribuan Jamaah Telah Merasakan Berangkat Bersama Kami
Perjalanan Aman, Nyaman dan Membahagiakan

8 HAL YANG MENJADI KERAGUAN CALON JAMAAH UMROH:

INI YANG KAMI TAWARKAN UNTUK MENJAWAB SEMUA KERAGUAN KAMU:

Paket Umroh 1445H

Paket Umroh Premium Agustus – Desember 2023

Agustus 2023
02, 16, 23 Agustus 2023
 
September 2023
06, 13, 27 September 2023
 
Oktober 2023
11, 18, 25 Oktober 2023
 
November 2023
08, 15, 22 November 2023
 
Desember 2023
04, 11 Desember 2023
 
Rp.37.450.000

Paket Umroh Premium Desember 2023

 
Desember 2023
18, 25 Desember 2023
 
 
Rp.42.000.000

Paket Umroh Premium Januari 2024

 
Januari 2024
1, 8, 15 Januari 2024
 
 
Rp.42.000.000

Paket Umroh VIP Agustus – Desember 2023

Agustus 2023
07, 14, 21, 28 Agustus 2023
 
September 2023
04, 11, 18, 25 September 2023
 
Oktober 2023
02, 09, 16, 23 Oktober 2023
 
November 2023
06, 13, 20, 27 November 2023
 
Desember 2023
04, 11 Desember 2023
 
Rp.73.000.000

Paket Umroh VIP Desember 2023

 
Desember 2023
18, 25 Desember 2023
 
 
Rp.76.000.000

Paket Umroh VIP Januari 2024

 
Januari 2024
1, 8, 15 Januari 2024
 
 
Rp.76.000.000

Paket Umroh Plus

Paket Umroh Plus Turki Agustus – November 2023

Agustus 2023
14 Agustus 2023
 
September 2023
11 September 2023
 
Oktober 2023
18 Oktober 2023
 
November 2023
15 November 2023
 
Rp.50.000.000

Paket Umroh Plus Turki Desember 2023

 
Desember 2023
22 Desember 2023
 
 
 
Rp.55.000.000

Paket Umroh Plus Mesir September – November 2023

September 2023
20 September 2023
 
Oktober 2023
18 Oktober 2023
 
November 2023
15 November 2023
 
 
Rp.52.500.000

Paket Umroh Plus Aqso September 2023

September 2023
20 September 2023
 
 
Rp.66.500.000

Paket Umroh Plus Dubai September 2023

Oktober 2023
25 Oktober 2023
 
 
Rp.56.000.000
Harga sudah termasuk
 
Harga belum termasuk
 

Yuk Lebih Dekat Ke Baitullah Bersama Kami!!

Persiapan Berangkat Umroh

Sebelum melaksanakan umroh wajib untuk jamaah untuk mempersiapkan semua perlengkapan, agar ketika sudah sampai di kota Makkah al mukarramah tidak lagi-lagi kebingungan membeli perlengkapan yang ada, sehingga siap dan fokus untuk beribadah saja.

Perencanaan dan pemikiran yang baik diperlukan untuk mempersiapkan keberangkatan jamaah ke tanah suci. Di mulai dari persiapan fisik hingga mental (rohani) agar terwujudnya umroh yang mabrur. 

Karena bukan hanya keperluan fisik meliputi pakaian dan yang lainya, persiapan yang berkaitan dengan mental (rohani) perlu juga jamaah persiapkan.

Berikut perlengkapan yang perlu dipersiapkan sebelum berangkat umroh:

1#Perbanyak Istighfar

Memperbanyak istighfar, dzikir dan doa untuk bertaubat kepada Allah SWT dan memohon bimbingan dariNya. Bukan hanya orang sholeh dan tidak memiliki dosa yang disunnahkan untuk umroh. 

Tidak ada orang yang benar benar baik dan benar kecuali Nabi Muhammad SAW, semua orang belajar untuk menjadi lebih baik, mungkin perantara berangkat umroh seseorang bisa menjadi insan yang lebih baik.

2# Menyelesaikan tanggung jawab

Menyelesaikan semua masalah yang berkenaan dengan tanggung jawab pada keluarga, pekerjaan dan utang-piutang. Sebelum berangkat ke tanah suci tanggungan yang ada harus diselesaikan terlebih dahulu, seperti pekerjaan yang deadline harus selesai ketika waktu umroh, meminta maaf kepada keluarga terdekat, serta jika sudah ada agar melunasi hutang yang ada.

3# Menyambung silaturahmi

Menyambung silaturahmi dengan sanak keluarga, kawan, dan masyarakat dengan memohon maaf dan doa restu. Sudah menjadi tradisi sebelum berangkat umroh untuk meminta maaf dan doa restu kepada keluarga yang ada.

4# Membiasakan pola hidup

Membiasakan pola hidup sehat agar mudah melakukan ibadah haji dan umrah. Kesehatan harus dijaga sebelum berangkat umroh, agar ketika dalam perjalanan tidak ada masalah kesehatan yang mengganggu. Serta jika sudah sampai badan sudah siap untuk melakukan tawaf dan sai.

5# Mempelajari Tata Cara Ibadah Umroh

Mempelajari manasik atau tata cara ibadah umroh sesuai ketentuan hukum Islam. Mempelajari rukun umroh, wajib umroh, sunnah umroh dan larangan umroh. Sehingga ketika sampai disana tidak lagi bingung bagaimana tata cara ibadah umroh.

6# Mempersiapkan bekal yang cukup

Mempersiapkan bekal yang cukup untuk kebutuhan selama perjalanan dan bekal yang memadai untuk keluarga yang ditinggalkan. Bekal yang dimaksud meliputi uang dan lainya. Bukan hanya memikirkan bekal untuk pergi melainkan bekal keluarga dirumah yang ditinggalkan wajib di persiapkan.

7#Menyiapkan Dokumen Lengkap

  • Paspor asli dan fotokopi 
  • Fotokopi KTP
  • Fotokopi kartu keluarga
  • Surat rekomendasi dari biro travel yang dipilih sebagai bukti bahwa jamaah dari travel tersebut.
  • Buku nikah (jika sudah menikah)
  • Akta lahir asli (jamaah yang berusia di bawah 17 tahun)
  • Surat keterangan mahram bagi perempuan berusia di bawah 40 tahun yang harus ditemani mahram
  • Membawa kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk keperluan transaksi keuangan, bagi yang memiliki;

Persiapan Kesehatan untuk Umrah

Persiapkan fisik yang kuat

Seperti yang diketahui ibadah umroh membutuhkan kekuatan fisik yang lebih ekstra daripada ibadah yang lainya. Melibatkan banyak kegiatan fisik seperti berjalan kaki, berjalan di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, berjalan antara Safa dan Marwah. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan kondisi fisik. 

Cukup banyak jamaah mengabaikan hal ini, mungkin dianggap sepele namun cukup berpengaruh. Fisik yang sehat membuat jamaah lebih kuat untuk menjalankan rangkaian manasik umroh. 

Oleh karena itu para calon jamaah dianjurkan untuk melatih fisik sebelum berangkat umroh. Seperti melakukan olahraga rutin tiap harinya agar badan semakin sehat dan kuat untuk perjalanan umroh.

Jika Anda memiliki masalah kesehatan yang mendasar, bicarakan dengan dokter tentang jenis olahraga yang aman bagi Anda.

Konsultasikan dengan Dokter

Sebelum memulai perjalanan umrah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk memeriksa kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Beritahu dokter bahwa Anda akan melakukan perjalanan jauh dan berpartisipasi dalam kegiatan fisik yang intens. Dokter akan memberikan saran yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan mungkin merekomendasikan vaksinasi yang diperlukan sebelum pergi.

Perawatan Gigi dan Mulut

Pastikan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik sebelum berangkat. Kunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dan membersihkan gigi jika diperlukan. Menggunakan obat kumur antibakteri juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi mulut selama perjalanan.

Vaksinasi dan Imunisasi

Sebelum melakukan perjalanan umrah, pastikan Anda telah menjalani vaksinasi yang diperlukan. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui vaksin apa saja yang direkomendasikan untuk umroh. Meskipun peraturan terbaru saat ini vaksin meningitis tidak lagi di wajibkan, alangka baiknya untuk mencegah sesuatu yang ada ada.

Persiapan Obat-obatan

Pastikan untuk membawa obat-obatan yang Anda perlukan selama perjalanan umrah. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu secara rutin, pastikan untuk membawa cukup persediaan untuk seluruh perjalanan. Bawa juga obat-obatan yang mungkin Anda perlukan seperti obat penurun demam, obat flu, dan obat luka.

Makanan Sehat

Perhatikan pola makan sehat sebelum berangkat. Konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi agar tubuh Anda mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan. Hindari makanan yang tidak higienis atau berisiko menyebabkan masalah pencernaan. Selama perjalanan pastikan untuk memilih makanan yang segar dan bersih, serta perbanyak minum air.

Kebersihan

Jaga kebersihan selama perjalanan umrah. Bawa perlengkapan kebersihan pribadi seperti tisu basah, sabun dan hand sanitizer. Gunakan hand sanitizer secara teratur, hindari menyentuh wajah Anda dengan tangan yang belum dicuci.

Ciri-ciri Haji Mabrur ala Rasulullah

Ciri-ciri Haji Mabrur ala Rasulullah

Haji Mabrur merupakan salah satu tujuan setiap Muslim yang menunaikan ibadah haji. Istilah “mabrur” mengacu pada haji yang diterima dan diterima dengan baik oleh Allah. Ibadah haji yang mabrur merupakan hasil dari keikhlasan, ketaatan, dan kesempurnaan dalam menjalankan setiap rukun dan manasik haji.

Baca juga: Wajib!! Perlengkapan Umroh Wanita yang Tidak Boleh Tertinggal

Haji mabrur adalah haji yang diterima dan diridhoi oleh Allah. Ibadah haji yang dilakukan dengan kesadaran penuh, keikhlasan tulus, dan ketaatan yang sempurna terhadap perintah-perintah Allah dan Sunnah Rasulullah.

Haji mabrur dilakukan dengan niat yang murni dan ikhlas semata-mata karena Allah. Setiap tindakan dalam ibadah haji dilakukan tanpa pamrih atau pencarian pujian dari manusia. Haji mabrur melibatkan ketaatan yang sempurna terhadap aturan-aturan haji yang telah ditetapkan. Setiap rukun, manasik, dan tata cara haji dijalankan dengan penuh tawaduk dan kesadaran akan kebesaran Allah.

Membutuhkan sikap rendah hati dan mengakui kelemahan diri di hadapan Allah. Haji bukanlah ajang untuk memamerkan kekayaan atau status sosial, tetapi untuk menghadap Allah dengan kerendahan hati sebagai hamba yang butuh ampunan dan petunjuk. Haji mabrur mendorong seseorang untuk merenungkan dan memperbaiki diri secara pribadi. Setelah menunaikan haji, seseorang diharapkan menjadi pribadi yang lebih taat, sabar, dan bertakwa.

Ciri-ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah

Penilaian terhadap apakah haji seseorang dikategorikan sebagai haji mabrur sepenuhnya ada pada Allah SWT. Hanya Dia yang tahu hati dan niat sejati seseorang dalam menjalankan ibadah haji. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim yang melaksanakan haji untuk berupaya menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh, ikhlas, dan mengikuti syariat islam dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Mengenal Mabit di Muzdalifah

Rasulullah SAW telah memberikan bocoran tentang ciri-ciri dan tanda seseorang yang mendapatkan haji mabrur.  Diriwayatkan oleh imam ahmad, Rasulullah bersabda:

   قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: “إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ 

Artinya, “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.’”

Haji mabrur diberikan kepada seseorang yang menebarkan kebaikan, kedamaian untuk orang orang sekitarnya. Selanjutnya ada juga hadits yang menerangkan tentang ciri-ciri haji yang mabrur.  

     سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه 

Artinya, “Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’ 

Hadits ini banyak perbedaan pendapat namun Al-Hakim berkata bahwa hadits ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Diatas merupakan hadits Nabi tentang bocoran dari haji mabrur yang menjadi impian setiap Muslim yang menunaikan ibadah haji. Untuk meraihnya, diperlukan keikhlasan, ketaatan, dan kesempurnaan dalam menjalankan setiap rukun dan manasik haji. 

Haji mabrur bukan hanya tentang ibadah fisik semata, tetapi juga harus ada perbaikan diri yang berkelanjutan. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, mengamalkan ajaran Islam dengan sepenuh hati, dan melaksanakan ibadah haji dengan penuh keikhlasan, setiap Muslim dapat berharap meraih haji mabrur yang diridhai oleh Allah.

Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi haji, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Sumber: https://islam.nu.or.id/syariah/tiga-ciri-haji-mabrur-menurut-rasulullah-tVHtC

Wajib!! Perlengkapan Umroh Wanita yang Tidak Boleh Tertinggal

Wajib!! Perlengkapan Umroh Wanita yang Tidak Boleh Tertinggal

Perlengkapan Umroh Wanita – Ibadah umroh adalah momen yang sangat berharga bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bagi wanita yang berniat untuk melaksanakan umroh, persiapan perlengkapan yang tepat adalah hal yang sangat penting. 

Dengan memilih perlengkapan umroh yang sesuai, muslimah dapat memastikan bahwa mereka menjalani ibadah ini dengan nyaman, santai, dan penuh khusyuk. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa perlengkapan umroh penting yang harus dipertimbangkan oleh wanita yang akan melaksanakan ibadah umrah.

Baca Juga: Mengenal Mabit di Muzdalifah

1# Jilbab atau Kerudung

Jilbab atau kerudung adalah perlengkapan utama yang harus dimiliki oleh muslimah yang melakukan umroh. Jilbab adalah penutup kepala yang digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan ketundukan kepada Allah. 

Dalam memilih jilbab untuk umroh, perhatikanlah bahwa jilbab tersebut harus longgar, menutupi rambut dan leher dengan baik, serta terbuat dari bahan yang enak dipakai dan tidak panas. Pilihlah jilbab dengan warna netral, seperti putih atau hitam agar lebih bagus.

2# Pakaian yang Tidak Ketat dan Modest

Selain jilbab, wanita muslimah juga perlu memperhatikan pilihan pakaian yang sopan dan sesuai dengan syariat Islam. Pakaian umroh wanita harus longgar, menutupi seluruh tubuh dengan baik, dan tidak terlalu ketat atau mencolok. 

Gamis atau baju kurung adalah pilihan yang umum digunakan oleh wanita muslimah saat umroh. Pastikan bahwa pakaian yang dipilih terbuat dari bahan yang nyaman, mudah menyerap keringat, dan sesuai dengan aturan berpakaian yang diajarkan dalam agama Islam.

3# Sepatu yang Nyaman

Sebagai bagian dari perjalanan umroh, seorang muslimah akan melakukan banyak aktivitas berjalan, terutama di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Oleh karena itu, penting untuk memilih sepatu yang nyaman dan sesuai dengan perjalanan ini. 

Pilihlah sepatu yang memiliki sol yang baik, nyaman dipakai dalam waktu lama, dan memberikan perlindungan yang cukup untuk kaki. Pastikan juga bahwa sepatu tersebut mudah dilepas saat akan melakukan thawaf atau sa’i.

Baca juga: Selesai, Ibadah Haji Ditutup Dengan Ritual Cukur Rambut

4# Sandal

Pilihlah sandal yang nyaman dan mudah digunakan, terutama saat berjalan di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang luas. Pastikan sandal memiliki kualitas yang baik, tahan lama, dan memberikan dukungan yang cukup pada kaki.

Kalau bisa bawa juga tas untuk sandal, agar ketika masuk ke Masjidil Haram tas tersebut bisa untuk menyimpan sandal.

5# Tas yang Praktis

Selama perjalanan umroh, seorang wanita muslimah akan membawa beberapa barang penting seperti air zam-zam, Al-Qur’an, tisu basah, dompet, dan barang-barang pribadi lainnya. 

Maka dari itu, diperlukan tas yang praktis dan fungsional untuk membawa perlengkapan tersebut. Pilihlah tas yang memiliki banyak kompartemen dan saku penyimpanan yang mudah diakses. Pastikan juga bahwa tas tersebut nyaman dipakai dan ringan, sehingga tidak memberikan beban ekstra saat berjalan.

6# Perlengkapan Kebersihan Pribadi

Selama umroh, seorang muslimah perlu menjaga kebersihan pribadi mereka dengan baik. Pastikan untuk membawa perlengkapan kebersihan pribadi seperti tisu basah, sabun cair, sikat gigi, dan deodoran.

7# Obat-obatan

Jangan lupa membawa obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum seperti obat pereda sakit kepala, obat flu, atau obat pencernaan. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum berangkat untuk mendapatkan rekomendasi khusus jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

Baca Juga: Bedanya Haji Plus dan Haji furoda

8# Al-Qur’an

Selalu bawa Al-Qur’an yang ringkas dan mudah dibawa saat melakukan umroh. Ini memungkinkan Anda untuk membaca dan merenungkan ayat-ayat suci di tempat-tempat suci. Meskipun tidak membawa di setiap masjid sudah disediakan Al-Quran.

9# Kacamata Hitam

Bukan hanya sekedar aksesoris badan, kacamata harus anda bawa ketika melakukan umroh, mengingat suhu di kota Makkah sangat ekstrim, ketika musim panas suhu disana sangat panas menyilaukan agar lebih mudah untuk melihat ketika panas yang terik, bisa menggunakan kacamata hitam.

Memilih perlengkapan umroh yang tepat adalah langkah penting untuk memastikan perjalanan umroh yang nyaman dan khusyuk bagi wanita muslimah. Dengan memperhatikan aspek agama, kenyamanan, dan praktisitas, seorang wanita dapat menjalani ibadah umroh dengan lebih baik. 

Penting untuk diingat bahwa perlengkapan umroh ini haruslah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh agama Islam. Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel dari PT Almira Berkah Abadi hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka. 

Semoga perjalanan umroh wanita muslimah menjadi pengalaman yang penuh berkah dan membawa keberkahan dalam hidup serta lebih dekat dengan Allah SWT.

Enaknya Umroh Bersama Pasangan yang Halal 

Enaknya Umroh Bersama Pasangan yang Halal 

umroh bersama pasangan – Ibadah umrah adalah perjalanan spiritual yang dilakukan oleh umat Muslim ke Tanah Suci Makkah dan Madinah. Bagi pasangan suami istri, umrah bersama pasangan merupakan pengalaman yang mendalam dan penuh makna. Selain memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, umrah bersama pasangan juga dapat memperdalam ikatan emosional dan cinta di antara mereka.

Umrah adalah waktu yang tepat untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah bersama pasangan. Melakukan ibadah secara bersama-sama, seperti thawaf dan sa’i di sekitar Ka’bah, shalat berjamaah, serta berdoa bersama, dapat menguatkan ikatan spiritual dan memperdalam rasa kebersamaan dalam mencapai keridhaan-Nya.

Baca juga: Bulan yang Paling Utama untuk Melaksanakan Umrah

Umroh Bersama Pasangan yang Halal Meningkatkan Keintiman dan Keharmonisan

Melalui perjalanan umrah bersama, pasangan memiliki waktu yang berkualitas untuk saling mengenal, berkomunikasi, dan memperkuat ikatan emosional. Dalam suasana yang penuh keberkahan, pasangan dapat saling mendukung, menginspirasi, dan membina kerjasama yang harmonis dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

Umrah bersama pasangan adalah kesempatan untuk belajar bersama tentang sejarah Islam, dan makna-makna mendalam dalam ibadah tersebut. Pasangan dapat saling mengingatkan dan berdiskusi tentang ajaran agama, memperluas pemahaman keagamaan, dan tumbuh bersama dalam iman.

Umrah bersama pasangan merupakan momen yang tidak akan terlupakan. Menghabiskan waktu bersama di tempat-tempat suci, berbagi pengalaman, dan merasakan keagungan ibadah umrah dapat menciptakan kenangan yang berharga sepanjang hidup. Kenangan ini akan menjadi sumber inspirasi dan kekuatan saat pasangan menghadapi cobaan dan tantangan di masa depan.

Baca juga: Bukit Shafa dan Marwah, Sejarah Sa’i dalam Haji

Tips untuk Umrah Bersama Pasangan

  • Komunikasi yang Terbuka: Penting untuk memiliki komunikasi yang jujur dan terbuka sebelum dan selama perjalanan umrah bersama. Diskusikan tujuan, harapan, serta rencana ibadah dan kegiatan selama di Tanah Suci. Jangan ragu untuk berbagi pikiran, perasaan, dan keinginan kalian sebagai pasangan.
  • Saling Membantu dan Mendukung: Jadilah pasangan yang saling membantu dan mendukung satu sama lain selama perjalanan umrah. Dukung pasangan ketika mereka membutuhkan bantuan atau motivasi dalam menjalankan ibadah. Bantulah satu sama lain untuk tetap khusyuk, fokus, dan menjaga semangat dalam menjalankan ibadah.
  • Waktu Khusus untuk Berdua: Manfaatkan momen-momen istimewa untuk menghabiskan waktu berdua dalam suasana yang romantis dan tenang. Nikmati berjalan-jalan di sekitar Masjid Nabawi, atau duduk bersama di tempat-tempat suci yang memberikan ketenangan dan keberkahan.
  • Mendoakan Satu Sama Lain: Doa adalah senjata utama umat Muslim. Saling mendoakan satu sama lain dan memohon keberkahan serta kebahagiaan bagi pasangan merupakan hal yang penting selama perjalanan umrah. Bersama-sama memohon ampunan, kesuksesan, dan perlindungan dari Allah akan memperkuat hubungan antara pasangan.

Umrah bersama pasangan adalah momen yang penuh berkah dan memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan spiritual dan romantis. Dengan menjaga komunikasi yang baik, saling membantu, menghargai waktu berdua, dan mendoakan satu sama lain, perjalanan umrah bersama pasangan akan menjadi pengalaman yang membawa keberkahan dan kebahagiaan. 

Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh bersama pasangan, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Bukit Shafa dan Marwah, Sejarah Sa’i dalam Haji

Bukit Shafa dan Marwah, Sejarah Sa’i dalam Haji

Setiap tahun, jutaan umat Muslim datang dari seluruh dunia untuk menjalankan ibadah haji dan umrah, serta melaksanakan Sa’i di antara dua bukit ini sebagai salah satu rukun dari haji dan umrah. Ini adalah momen spiritual yang sangat penting bagi umat Islam, merenungkan kisah Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Ismail AS, dan mengambil pelajaran tentang kesabaran, kepercayaan, dan keteguhan dalam menghadapi ujian hidup.

Bukit Shafa dan Marwah, Sejarah Sa’i dalam Haji

Bukit Shafa dan Marwah adalah dua bukit yang terletak di sekitar Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi. Kedua bukit ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting dalam tradisi dan sejarah Islam, terutama terkait dengan ibadah haji dan umrah.

Bukit Shafa dan Marwah dikaitkan dengan kisah Nabi Ibrahim AS dan istrinya Siti Hajar, beserta putra mereka Nabi Ismail AS. Kisah ini berkaitan dengan peristiwa penting dalam Islam yang dikenal sebagai Sa’i.

Baca Juga: Syarat Badal Umroh yang Wajib Terpenuhi

Dalam kisah ini, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan istrinya Siti Hajar, dan putranya Nabi Ismail AS, di sebuah lembah yang tandus di Makkah, tanpa persediaan air atau makanan. Setelah beberapa waktu, persediaan air yang mereka bawa habis, dan Siti Hajar merasa putranya yang kecil sangat haus. Dalam keputusasaan Siti Hajar mulai berlari-lari antara dua bukit, Bukit Shafa dan Marwah mencari air atau bantuan.

Saat ia kembali ke Nabi Ismail, Siti Hajar melihat mata air yang di bawah kaki bayi Ismail. Terus mata air tersebut diberi nama Zamzam. Mata air ini menjadi sumber air yang melimpah bagi Hajar dan Ismail, serta bagi orang-orang yang kemudian tinggal di sekitar Makkah hingga saat ini. 

Sa’i Diantara Bukit Shafa dan Marwah

Sa’i menjadi salah satu rukun penting dalam ibadah haji dan umrah, jika ditinggalkan maka haji dan umroh akan tidak sah. Setiap orang yang melakukan haji atau umrah diharuskan untuk melakukan tujuh kali perjalanan bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah.

Sa’i adalah rukun dalam ibadah haji dan umrah dengan berjalan tujuh kali bolak-balik antara dua bukit, yaitu Bukit Shafa dan Marwah, dimulai dari shafa dan berakhir di marwah.

Baca juga: 3 Amalan yang Pahalanya Setara Dengan Haji, Sholat Berjamaah Salah Satunya

Syarat Sa’i

  • Didahului dengan thawaf;
  • Dimulai dari bukit shafa dan berakhir di bukit Marwah;
  • Menyempurnakan tujuh kali perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung satu kali perjalanan;
  • Dilaksanakan di tempat Sa’i. 

Dengan melaksanakan Sa’i, jamaah haji dan umrah diingatkan akan nilai-nilai dalam Islam, seperti kesabaran, keberanian, dan keikhlasan. Ritual ini juga mempererat ikatan antara sejarah, tradisi, dan keyakinan umat Islam.

Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Berikut 8 Tempat Mustajabnya Do’a di Tanah Suci

Berikut 8 Tempat Mustajabnya Do’a di Tanah Suci

Tanah Suci merupakan tempat yang sangat istimewa bagi umat Islam dari seluruh dunia. Selain menjadi tempat suci yang dihormati dalam agama Islam, Mekkah Al-Mukaromah dan Madinah Al-Munawwarah juga ada tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa, doa yang dipanjatkan akan lebih cepat terkabul dari pada dipanjatkan di tempat lainya.

Salah satu tempat yang paling suci di Tanah Suci adalah Masjidil Haram, yang terletak di kota suci Makkah. Di dalam Masjidil Haram, terdapat Ka’bah yang menjadi kiblat bagi seluruh umat Islam. Berdoa di Masjidil Haram dianggap sangat mustajab karena tempat ini merupakan pusat ibadah yang memancarkan aura spiritual yang luar biasa. Selain itu, Bukit Shafa dan Marwah, yang terletak di sekitar Masjidil Haram, juga dianggap mustajab untuk berdoa. Tempat ini memiliki nilai sejarah yang kuat, terkait dengan perjalanan Hajar, ibu Nabi Ismail, dalam mencari air untuk putranya. Berdoa di antara dua bukit ini juga dianggap sebagai momen yang sangat berarti dalam menghadapkan diri kepada Allah.

Baca juga: 8 Tips agar Tidak Tersesat selama Haji

8 Tempat Mustajabnya Do’a di Tanah Suci

Berikut Tempat-tempat yang menjadi mustajabnya doa :

Multazam, tempat atau jarak antara sudut Hajar Aswad dan pintu Kakbah. Multazam merupakan tempat paling utama. Cucurkanlah air mata seraya memohon ampunan kepada Allah SWT. Jika memungkinkan, pegang pintu Kakbah. Mintah kebaikan dan kebahagiaan bagi dunia dan akhirat.

1# Multajam

Multazam adalah area atau tempat tertentu di Masjidil Haram di Makkah yang terletak antara Hajar Aswad (batu hitam) dan pintu masuk ke Ka’bah. Tempat ini memiliki makna dan nilai penting dalam tradisi Islam. 

Banyak peziarah dan jamaah haji berusaha mendekati Multazam dan berdoa di tempat tersebut. Dipercaya bahwa doa-doa yang diucapkan di Multazam memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. 

Multazam adalah salah satu tempat yang penuh keberkahan dan kekhususan di Masjidil Haram, di mana umat Muslim berusaha mengungkapkan kerendahan diri dan memohon kepada Allah dengan harapan mendapatkan keberkahan dalam hidup mereka.

Baca juga: Seharusnya Umroh Berapa Hari sih?

2# Hijr Ismail

Tempat mustajab nomor 2 adalah Hijr Ismail, tempat yang berbentuk setengah lingkaran yang menjadi salah satu tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa. Terletak di utara Kabah yang dipercaya tempat berteduh Nabi Ismail AS ketika membangun Ka’bah. Di Hijr Ismail umat islam juga disunnahkan untuk melakukan sholat sunnah.

3# Rukun Yamani

Rukun Yamani adalah salah satu sudut atau pojok Ka’bah yang terletak di sisi Yaman dari Ka’bah. Rukun Yamani sering menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh jamaah haji dan peziarah saat mereka berada di Masjidil Haram di Makkah.

Rukun Yamani memiliki makna dan nilai penting dalam tradisi Islam. Menurut riwayat yang diterima, Nabi Muhammad SAW pernah mencium dan menyentuh sudut Rukun Yamani ketika beliau melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah selama ibadah haji. Mengikuti langkah Rasulullah, banyak jamaah haji dan peziarah yang berusaha mencium atau menyentuh sudut Rukun Yamani saat mereka berada di sekitar Ka’bah, jika tidak memungkinkan bisa diganti dengan isyarah.

4# Ketika Sa’i

Sai merupakan bagian dari ibadah haji dan umrah yang melibatkan berjalan antara dua bukit, yaitu Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Waktu mengerjakan sa’i jamaah dianjurkan memperbanyak dzikir dan doa.

Sai diadopsi dari tindakan Siti Hajar, ibu Nabi Ismail, ketika dia mencari air untuk putranya yang kehausan di padang pasir Makkah. Menurut cerita yang diteruskan dalam tradisi Islam, Hajar berlari-lari antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah tujuh kali dalam upayanya mencari air. Akhirnya, air zam-zam muncul di dekat tempat Nabi Ismail berada. 

Raudhah adalah sebuah area yang terletak di dalam Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Kata “Raudhah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “taman”. Raudhah juga sering disebut sebagai “Taman Surga” karena keindahan dan keberkahan spiritual yang dikaitkan dengan tempat tersebut.

5# Raudhah

Raudhah dianggap sebagai salah satu tempat yang paling suci dan mustajab di dalam Masjid Nabawi. Raudhah merupakan area di antara mimbar Rasulullah Muhammad SAW dan makam beliau. Dianggap sebagai bagian dari surga di bumi, Raudhah merupakan salah satu tempat di mana doa-doa dan amalan yang dilakukan diterima dengan lebih baik oleh Allah SWT.

Area ini biasanya ramai dan diawasi oleh petugas keamanan untuk menjaga ketertiban dan memastikan kesempatan bagi semua peziarah untuk merasakan keberkahan dari tempat yang begitu istimewa ini.

 Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Mengenal Sa’i Dalam Haji dan Umroh

Mengenal Sa’i Dalam Haji dan Umroh

Haji merupakan salah satu acara paling penting dalam kalender Islam. Ini adalah kewajiban wajib bagi semua orang Muslim yang mampu secara fisik dan finansial untuk melakukannya setidaknya sekali dalam hidup mereka. 

Haji melibatkan serangkaian ritual dan praktik yang melambangkan hubungan yang dalam antara umat Muslim dengan Sang Pencipta. Rukun Haji adalah serangkaian ritual yang harus dilakukan setiap jamaah haji selama perjalanan haji.

Rukun haji adalah serangkaian tindakan ritual yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji yang melakukan ibadah haji di Makkah. Rukun haji terdiri dari enam hal yang wajib dilakukan, yaitu ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, tahallul dan tertib. 

Baca juga: Pengertian Tawaf Wada’ Dalam Umroh dan Haji

Setiap rukun haji memiliki makna dan nilai yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim, sehingga setiap jamaah haji diharapkan untuk melaksanakannya dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.

Salah satu rukun haji dan umroh adalah sa’i, yang dimaksud sa’i adalah berjalan tujuh kali antara bukit Shafa dan bukit Marwah yang disebut Sa’i. Tidak ada doa yang diwajibkan di dalam Sa’i jadi jama’ah bisa memanjatkan doa yang di inginkan. 

Syarat sa’i iyalah memulai dari bukit Shafa dan mengakhiri di bukit Marwah, berjalan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali dan dari Marwah ke bukit Shafa dihitung satu kali juga.

Hukum Sa’i Dalam Umroh dan Haji

Banyak pendapat untuk rukun satu ini, menurut Imam Maliki, Imam Hambali dan Imam Syafi’i termasuk dalam rukun haji dan umroh yang jika ditinggalkan maka haji dan umroh tidak sah. Imam Hanafi berpendapat sa’i termasuk dalam wajib haji, jika ditinggalkan maka jamaah harus membayar denda atau dam.

Syarat Sa’i 

  • Didahului dengan thawaf; 
  • Dimulai dari bukit safa dan berakhir di bukit Marwah; 
  • Menyempurnakan tujuh kali perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung satu kali perjalanan; 
  • Dilaksanakan di tempat Sa’i

Hikmah Sa’i 

Mengikuti jejak Nabi Ibrahim, Sa’i merupakan bagian dari ibadah haji dan umrah yang dilakukan untuk mengenang perjuangan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar. Dalam sejarah Islam, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan istrinya dan putranya, Ismail, di lembah Makkah yang kering. Dalam pencarian air, Siti Hajar berlari antara bukit Safa dan Marwah tujuh kali. Sa’i adalah cara untuk mengikuti jejak mereka dan menghormati perjuangan dan ketabahan mereka.

Sa’i merupakan simbol pengorbanan dan kesabaran, melalui sa’i, umat Muslim diajarkan nilai-nilai pengorbanan dan kesabaran. Sa’i melibatkan perjalanan berulang kali antara Safa dan Marwah yang melambangkan ketabahan dan keteguhan dalam mencari sesuatu yang diinginkan. Ini mengajarkan kita untuk tidak menyerah dalam menghadapi rintangan dan tantangan hidup, serta untuk terus berusaha dengan penuh kesabaran dan keyakinan.

Peningkatan ketaqwaan dan kesadaran spiritual, sa’i adalah salah satu aspek ibadah yang memperkuat ketakwaan dan kesadaran spiritual seseorang. Ketika seseorang berlari antara Safa dan Marwah, itu menjadi momen introspeksi dan refleksi diri. Sa’i mengingatkan kita akan sifat fana dunia ini dan pentingnya mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah. Dalam prosesnya, umat Muslim dapat merenungkan hubungan mereka dengan Tuhan dan berupaya untuk menjadi hamba yang lebih baik.