Umrah di Bulan Ramadhan Pahalanya Setara Dengan Haji

Umrah di Bulan Ramadhan Pahalanya Setara Dengan Haji

Umrah di Bulan Ramadhan – Ibadah umroh tidak memiliki batas waktu pelaksanaanya, bisa dikerjakan di bulan apa saja dan tanggal berapa saja. Lain halnya dengan haji yang hanya bisa dikerjakan pada bulan Dzulhijjah, jadi umroh menjadi salah satu ibadah yang fleksibel dalam waktu.

Meskipun dapat mengerjakannya di sembarang waktu, menentukan pada bulan tertentu juga baik, karena setiap bulan memiliki keutamaan yang berbeda-beda. Bulan ramadhan salah satunya, bulan suci yang pahala ibadah akan dilipatgandakan ketika dikerjakan pada bulan ini.

Terlepas dari itu keutamaan dari umroh sangatlah banyak dari penghapus dosa hingga keutamaan melancarkan rejeki. Melaksanakan ibadah umrah pada bulan ramadhan juga memiliki keutamaan tersendiri, seperti yang telah disebutkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً

Artinya: Dari Ibnu Abbas RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji. (HR Ibnu Majah).

Anjuran untuk umroh pada bulan ramadhan sangatlah jelas pada hadits diatas. Karena Melaksanakan ibadah umroh pada bulan Ramadhan pahalanya setara atau sama dengan mengerjakan ibadah haji.

Baca juga: Wajib Umrah, Berikut Perkara Yang Termasuk Wajib Umrah

Yang dimaksud sama disini hanya pada sisi pahalanya, bukan berarti ketika melaksanakan ibadah umrah pada bulan ramadhan bisa menggugurkan kewajiban untuk melaksanakan haji.

Betapa beruntungnya umat islam melaksanakan ibadah umroh pada bulan Ramadhan. Mengingat pahala yang dilipatgandakan pada bulan suci ini menambah keutamaan ibadah umroh.

Wajib Umrah, Berikut Perkara Yang Termasuk Wajib Umrah

Wajib Umrah, Berikut Perkara Yang Termasuk Wajib Umrah

wajib umrah – Ibadah umrah memiliki banyak keutamaan, salah satu keutamaannya adalah penghapus dosa, seperti yang sudah dijelaskan sebagai berikut:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُمَا

Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Umrah ke umrah merupakan kafarat (dosa) diantara keduanya,’” (HR Malik, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Asbihani).

Serta jamaah umrah sebagai tamu Allah akan dikabulkan segala permintaanya, meskipun ia memohon untuk ampunan, Allah akan kabulkan sebagai berikut:

عَن أَبِي هُرَيْرَةَ عَن رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ وَإِنْ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ

Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, Allah memenuhi permintaan mereka dan jika mereka meminta ampun kepada-Nya, niscaya Allah mengampuni mereka,’” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Baca juga: Umroh dulu sebelum haji? Apa Boleh

Wajib umrah adalah Ihram dari miqat

wajib umrah cuma ada satu ialah ihram dari miqat, Miqat merupakan suatu ketentuan waktu dan tempat yang telah ditetapkan oleh ALlah dan Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan Haji dan Umrah. Miqat sendiri terbagi menjadi dua, miqat zamani dan miqat makani

1# Miqat Zamani

Merupakan ketentuan waktu dalam umrah tidak ada batas, entah itu bulan Ramadhan, Syawal maupun bulan lainya. Lain halnya dengan Haji yang memiliki ketentuan waktu di bulan tertentu. Umrah dapat dilaksanakan sepanjang masa selagi memenuhi syarat-syarat umrah.

2# Miqat Makani

Miqat makani Merupakan ketentuan tempat sebagai awal melakukan ihram untuk jamaah yang akan melaksanakan umrah, yang mana sudah ditetapkan oleh Allah dan Nabi Muhammad SAW. Miqat makani terdiri dari Dzul Hulaifah, Al-Juhfah, Qarnul Manazil, Yalamlam dan Dzatu ‘Irq. Tempat tersebut bersumber dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari no. 1524 dan Muslim no. 1182.

  1. Dzul Hulaifah atau disebut Bir ‘Ali merupakan miqat bagi penduduk Madinah atau jamaah yang berangkatnya melalui kota Madinah, jarak Bir ‘Ali dari kota Makkah sekitar 450 Km.
  2. Al-Juhfah merupakan miqat bagi penduduk Maroko, Mesir, Syam dan jamaah yang berangkatnya melalui kota tersebut. Al-Juhfah terletak di kota Rabigh, jarak Al-Juhfah dari kota mekah sekitar 183 km.
  3. Qarnul Manaazil merupakan miqat bagi penduduk Najed (wilayah bagian timur jazirah Arab) dan jamaah yang berangkatnya melalui kota tersebut. Qarnul Manazil atau dikenal dengan nama as-Sail al-Kabir, jarak as-Sail al-Kabir dari kota mekah sekitar 75 km.
  4. Yalamlam merupakan miqat bagi penduduk Yaman dan jamaah yang berangkatnya melalui kota tersebut. Yalamlam atau dikenal dengan nama as-Sa’adiyyah, jarak as-Sa’adiyyah dari kota mekah sekitar 92 km.
  5. Dzatu ‘Irq merupakan miqat bagi penduduk iraq dan jamaah yang berangkatnya melalui kota tersebut. Dzatu ‘Irq atau dikenal dengan nama adh-Dharibah, jarak adh-Dharibah dari kota mekah sekitar 94 km.

        Sumber: https://islam.nu.or.id/haji-umrah-dan-kurban/wajib-umrah-mulai-ihram-dari-miqat-sampai-menjauhkan-larangan-A6931
        https://www.travelumrohalhijaz.com/syarat-rukun-dan-wajib-ibadah-umrah/

        Umroh dulu sebelum haji? Apa Boleh

        Umroh dulu sebelum haji? Apa Boleh

        Menunaikan ibadah umrah sebelum menunaikan ibadah haji salah satu polemik yang ada di masyarakat. Yang telah ketahui bahwasanya menunaikan ibadah haji adalah wajib serta masuk dalam rukun islam, sementara ibadah umrah yang dihukumi sunnah meskipun ada ulama yang berpendapat wajib.

        Haji merupakan ibadah yang dilakukan pada waktu tertentu, hanya pada bulan Dzulhijjah. Sedangkan umrah tidak memiliki batas waktu, bisa dilakukan pada bulan apa saja yang terpenting memenuhi syarat dan rukun umrah serta berada di Makkah.

        Kedua ibadah ini memerlukan modal dan biaya yang tidak sedikit, serta kesiapan mental dan spiritual harus dipenuhi juga agar lebih sempurna, jadi untuk menunaikan kedua ibadah ini harus mengeluarkan usaha yang ekstra lagi.

        Banyak umat islam menunaikan umrah terlebih dahulu dari pada ibadah haji. Banyak alasan untuk melakukanya melihat waktu tunggu haji semakin lama, sehingga sambil menunggu giliran keberangkatan dengan melakukan umrah terlebih dahulu.

        Dengan adanya keadaan seperti ini menimbulkan keresahan didalam umat islam, karena mendahulukan perkara sunnah dari pada perkara wajib.

        Baca juga: Seharusnya Umroh Berapa Hari sih?

        Bolehkah umroh dulu sebelum haji?

        Ternyata polemik seperti ini bukan hanya ada pada masa sekarang, pada zaman para sahabat juga pernah ada masalah seperti ini. Ada salah satu sahabat bernama Ikrimah bin Khalid mendatangi sahabat Umar untuk menanyakan masalah ini.

        Lalu Ibnu umar menjawab bahwa umrah sebelum haji hukumnya boleh-boleh saja, sebagaimana disebutkan:

        أَنَّ عِكْرِمَةَ بْنَ خَالِدٍ سَأَلَ ابْنَ عُمَرَ عَنِ الْعُمْرَةِ قَبْلَ الْحَجِّ فَقَالَ: لاَ بَأْسَ عَلَى أَحَدٍ أَنْ يَعْتَمِرَ قَبْلَ أَنْ يَحُجَّ. قَالَ: اعْتَمَرَ النَّبِىُّ قَبْلَ أَنْ يَحُجَّ

        Artinya, “Sungguh, Ikrimah bin Khalid pernah bertanya kepada Ibnu Umar perihal (menunaikan) umarh sebelum haji. Kemudian ia menjawab: ‘Tidak masalah bagi siapa saja untuk berumrah sebelum haji.’ Kemudian ia berkata: ‘Telah berumrah Nabi Muhammad saw sebelum ia menunaikan haji.’” (HR Bukhari).

        Sumber: https://islam.nu.or.id/haji-umrah-dan-kurban/hukum-menunaikan-ibadah-umrah-sebelum-haji-klcPs

        Urutan Yang Benar Dalam Menunaikan Rukun Umrah, Mencukur Salah Satunya

        Urutan Yang Benar Dalam Menunaikan Rukun Umrah, Mencukur Salah Satunya

        Salah satu impian dari umat islam di dunia adalah melaksanakan ibadah umrah di Mekkah al-Mukarramah, juga bentuk ketaatan seorang hamba untuk mematuhi perintah Tuhanya, serta ketaatan seorang hambah dapat beribada di tempat yang dimuliakan oleh Allah.

        Rukun merupakan salah satu penentu suatu ibadah bisa dianggap sah atau tidak, jika salah satu rukun tidak terpenuhi maka ibadah tersebut tidak sah, sehingga penggetahuan tentang rukun sangat pentin di pelajari sebelum melakukan suatu ibadah.

        Ibadah umrah juga memiliki rangkaian rukun yang wajib dilakukan, jika di tinggalkan maka tidak sah ibadah umrah tersebut, atau bisa sah jika masih ada kemungkinan untuk mengganti beberapa rukun yang tertinggal. Jika tidak bisa maka harus membayar dam (denda) karena kelalaian dalam ibadah.

        Pada dasarnya ibadah umrah dan ibadah haji tidak memiliki perbedaan, banyak kesamaan antara kedua ibadah tersebut, apa yang dikerjakan di haji juga dikerjakan juga di umrah, serta rukun umrah juga ada didalam rukun haji.

        Karen demikian mengetahui rukun ibadah umrah menjadi kewajiban, agar ibadah yang dikerjakan bisa menjadi ibadah yang sempurna tanpa harus mengganti dan membayar denda.

        Baca juga: Paket Umroh Desember 2023, penerbangan direct tanpa transit

        Rukun-rukun umrah

        Banyak pendapat mengenai rukun umrah, ada yang mengatakan tiga dan ada yang mengatakan empat, namun penulis akan membagikan yang mashur yaitu 5, dengan niatan berhati hati.

        1. Ihram

        Rukun yang pertama ialah niat, semua ibadah diawali dengan niat begitupun umrah, melafalkan niat umrah harus di miqat (Batas tempat untuk memulai niat umrah yang sudah ditetapkan)

        2. Thawaf

        Thawaf adalah mengelilingi ka’bah tuju kali, dimulai dan diakhiri di Hajar aswad, serta memposisikan ka’bah di sebelah kiri saat berthawaf.

        Dianjurkan untuk mengusap Hajar Aswad, jika tidak bisa maka jama’ah dapat memberikan isyaroh berupa melambaikan tangan, serta disunahkan sholat sunnah 2 rakat setelah melakukan thawaf.

        3. Sa’i

        Yang ketiga dari rukun umrah adalah berjalan tujuh kali antara bukit Shafa dan bukt Marwah yang disebut Sa’i. Tidak ada doa yang diwajibkan didalam Sa’i jadi jama’ah bisa memanjatkan doa yang di inginkan. Syarat sa’i iyalah memulai dari bukit Shafa dan mengakhiri di bukit Marwah, berjalan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali dan dari Marwah ke bukit Shafa dihitung satu kali juga.

        4. Tahallul

        Tahallul adalah mencukur rambut. Di anjurkan seorang laki-laki untuk menggundul rambutnya sedangkan wanita untuk mencukur pendek. Adapun minimal mencukur rambut iyalah mencukur tiga helai rambut.

        5. Tartib

        Rukun umrah yang kelima ialah tartib, melakukan semua rukun-rukun yang ada dengan berurutan, yaitu mendahulukan rukun yang wajib didahulukan dan mengakhri rukun yang harus diakhirkan.

        Sumber: https://islam.nu.or.id/haji-umrah-dan-kurban/lima-rukun-ibadah-umrah-pVRwb