Enaknya Umroh Bersama Pasangan yang Halal 

Enaknya Umroh Bersama Pasangan yang Halal 

umroh bersama pasangan – Ibadah umrah adalah perjalanan spiritual yang dilakukan oleh umat Muslim ke Tanah Suci Makkah dan Madinah. Bagi pasangan suami istri, umrah bersama pasangan merupakan pengalaman yang mendalam dan penuh makna. Selain memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, umrah bersama pasangan juga dapat memperdalam ikatan emosional dan cinta di antara mereka.

Umrah adalah waktu yang tepat untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah bersama pasangan. Melakukan ibadah secara bersama-sama, seperti thawaf dan sa’i di sekitar Ka’bah, shalat berjamaah, serta berdoa bersama, dapat menguatkan ikatan spiritual dan memperdalam rasa kebersamaan dalam mencapai keridhaan-Nya.

Baca juga: Bulan yang Paling Utama untuk Melaksanakan Umrah

Umroh Bersama Pasangan yang Halal Meningkatkan Keintiman dan Keharmonisan

Melalui perjalanan umrah bersama, pasangan memiliki waktu yang berkualitas untuk saling mengenal, berkomunikasi, dan memperkuat ikatan emosional. Dalam suasana yang penuh keberkahan, pasangan dapat saling mendukung, menginspirasi, dan membina kerjasama yang harmonis dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

Umrah bersama pasangan adalah kesempatan untuk belajar bersama tentang sejarah Islam, dan makna-makna mendalam dalam ibadah tersebut. Pasangan dapat saling mengingatkan dan berdiskusi tentang ajaran agama, memperluas pemahaman keagamaan, dan tumbuh bersama dalam iman.

Umrah bersama pasangan merupakan momen yang tidak akan terlupakan. Menghabiskan waktu bersama di tempat-tempat suci, berbagi pengalaman, dan merasakan keagungan ibadah umrah dapat menciptakan kenangan yang berharga sepanjang hidup. Kenangan ini akan menjadi sumber inspirasi dan kekuatan saat pasangan menghadapi cobaan dan tantangan di masa depan.

Baca juga: Bukit Shafa dan Marwah, Sejarah Sa’i dalam Haji

Tips untuk Umrah Bersama Pasangan

  • Komunikasi yang Terbuka: Penting untuk memiliki komunikasi yang jujur dan terbuka sebelum dan selama perjalanan umrah bersama. Diskusikan tujuan, harapan, serta rencana ibadah dan kegiatan selama di Tanah Suci. Jangan ragu untuk berbagi pikiran, perasaan, dan keinginan kalian sebagai pasangan.
  • Saling Membantu dan Mendukung: Jadilah pasangan yang saling membantu dan mendukung satu sama lain selama perjalanan umrah. Dukung pasangan ketika mereka membutuhkan bantuan atau motivasi dalam menjalankan ibadah. Bantulah satu sama lain untuk tetap khusyuk, fokus, dan menjaga semangat dalam menjalankan ibadah.
  • Waktu Khusus untuk Berdua: Manfaatkan momen-momen istimewa untuk menghabiskan waktu berdua dalam suasana yang romantis dan tenang. Nikmati berjalan-jalan di sekitar Masjid Nabawi, atau duduk bersama di tempat-tempat suci yang memberikan ketenangan dan keberkahan.
  • Mendoakan Satu Sama Lain: Doa adalah senjata utama umat Muslim. Saling mendoakan satu sama lain dan memohon keberkahan serta kebahagiaan bagi pasangan merupakan hal yang penting selama perjalanan umrah. Bersama-sama memohon ampunan, kesuksesan, dan perlindungan dari Allah akan memperkuat hubungan antara pasangan.

Umrah bersama pasangan adalah momen yang penuh berkah dan memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan spiritual dan romantis. Dengan menjaga komunikasi yang baik, saling membantu, menghargai waktu berdua, dan mendoakan satu sama lain, perjalanan umrah bersama pasangan akan menjadi pengalaman yang membawa keberkahan dan kebahagiaan. 

Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh bersama pasangan, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Berikut 8 Tempat Mustajabnya Do’a di Tanah Suci

Berikut 8 Tempat Mustajabnya Do’a di Tanah Suci

Tanah Suci merupakan tempat yang sangat istimewa bagi umat Islam dari seluruh dunia. Selain menjadi tempat suci yang dihormati dalam agama Islam, Mekkah Al-Mukaromah dan Madinah Al-Munawwarah juga ada tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa, doa yang dipanjatkan akan lebih cepat terkabul dari pada dipanjatkan di tempat lainya.

Salah satu tempat yang paling suci di Tanah Suci adalah Masjidil Haram, yang terletak di kota suci Makkah. Di dalam Masjidil Haram, terdapat Ka’bah yang menjadi kiblat bagi seluruh umat Islam. Berdoa di Masjidil Haram dianggap sangat mustajab karena tempat ini merupakan pusat ibadah yang memancarkan aura spiritual yang luar biasa. Selain itu, Bukit Shafa dan Marwah, yang terletak di sekitar Masjidil Haram, juga dianggap mustajab untuk berdoa. Tempat ini memiliki nilai sejarah yang kuat, terkait dengan perjalanan Hajar, ibu Nabi Ismail, dalam mencari air untuk putranya. Berdoa di antara dua bukit ini juga dianggap sebagai momen yang sangat berarti dalam menghadapkan diri kepada Allah.

Baca juga: 8 Tips agar Tidak Tersesat selama Haji

8 Tempat Mustajabnya Do’a di Tanah Suci

Berikut Tempat-tempat yang menjadi mustajabnya doa :

Multazam, tempat atau jarak antara sudut Hajar Aswad dan pintu Kakbah. Multazam merupakan tempat paling utama. Cucurkanlah air mata seraya memohon ampunan kepada Allah SWT. Jika memungkinkan, pegang pintu Kakbah. Mintah kebaikan dan kebahagiaan bagi dunia dan akhirat.

1# Multajam

Multazam adalah area atau tempat tertentu di Masjidil Haram di Makkah yang terletak antara Hajar Aswad (batu hitam) dan pintu masuk ke Ka’bah. Tempat ini memiliki makna dan nilai penting dalam tradisi Islam. 

Banyak peziarah dan jamaah haji berusaha mendekati Multazam dan berdoa di tempat tersebut. Dipercaya bahwa doa-doa yang diucapkan di Multazam memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. 

Multazam adalah salah satu tempat yang penuh keberkahan dan kekhususan di Masjidil Haram, di mana umat Muslim berusaha mengungkapkan kerendahan diri dan memohon kepada Allah dengan harapan mendapatkan keberkahan dalam hidup mereka.

Baca juga: Seharusnya Umroh Berapa Hari sih?

2# Hijr Ismail

Tempat mustajab nomor 2 adalah Hijr Ismail, tempat yang berbentuk setengah lingkaran yang menjadi salah satu tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa. Terletak di utara Kabah yang dipercaya tempat berteduh Nabi Ismail AS ketika membangun Ka’bah. Di Hijr Ismail umat islam juga disunnahkan untuk melakukan sholat sunnah.

3# Rukun Yamani

Rukun Yamani adalah salah satu sudut atau pojok Ka’bah yang terletak di sisi Yaman dari Ka’bah. Rukun Yamani sering menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh jamaah haji dan peziarah saat mereka berada di Masjidil Haram di Makkah.

Rukun Yamani memiliki makna dan nilai penting dalam tradisi Islam. Menurut riwayat yang diterima, Nabi Muhammad SAW pernah mencium dan menyentuh sudut Rukun Yamani ketika beliau melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah selama ibadah haji. Mengikuti langkah Rasulullah, banyak jamaah haji dan peziarah yang berusaha mencium atau menyentuh sudut Rukun Yamani saat mereka berada di sekitar Ka’bah, jika tidak memungkinkan bisa diganti dengan isyarah.

4# Ketika Sa’i

Sai merupakan bagian dari ibadah haji dan umrah yang melibatkan berjalan antara dua bukit, yaitu Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Waktu mengerjakan sa’i jamaah dianjurkan memperbanyak dzikir dan doa.

Sai diadopsi dari tindakan Siti Hajar, ibu Nabi Ismail, ketika dia mencari air untuk putranya yang kehausan di padang pasir Makkah. Menurut cerita yang diteruskan dalam tradisi Islam, Hajar berlari-lari antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah tujuh kali dalam upayanya mencari air. Akhirnya, air zam-zam muncul di dekat tempat Nabi Ismail berada. 

Raudhah adalah sebuah area yang terletak di dalam Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Kata “Raudhah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “taman”. Raudhah juga sering disebut sebagai “Taman Surga” karena keindahan dan keberkahan spiritual yang dikaitkan dengan tempat tersebut.

5# Raudhah

Raudhah dianggap sebagai salah satu tempat yang paling suci dan mustajab di dalam Masjid Nabawi. Raudhah merupakan area di antara mimbar Rasulullah Muhammad SAW dan makam beliau. Dianggap sebagai bagian dari surga di bumi, Raudhah merupakan salah satu tempat di mana doa-doa dan amalan yang dilakukan diterima dengan lebih baik oleh Allah SWT.

Area ini biasanya ramai dan diawasi oleh petugas keamanan untuk menjaga ketertiban dan memastikan kesempatan bagi semua peziarah untuk merasakan keberkahan dari tempat yang begitu istimewa ini.

 Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Apa Itu Tawaf Qudum ? Berikut Penjelasanya

Apa Itu Tawaf Qudum ? Berikut Penjelasanya

Salah satu dari beberapa rangkaian rukun ibadah haji dan ibadah umroh adalah tawaf dan salah satunya adalah tawaf sunnah.

Thawaf adalah mengelilingi ka’bah tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar aswad, serta memposisikan ka’bah di sebelah kiri saat bertawaf.

Dianjurkan untuk mengusap Hajar Aswad, jika tidak bisa maka jama’ah dapat memberikan isyarat berupa melambaikan tangan, serta disunnahkan sholat sunnah 2 rakaat setelah melakukan thawaf.

Tawaf sendiri memiliki beberapa jenis, ada yang berpendapat 4 dan ada juga yang berpendapat 5, dilansir dari tuntunan manasik haji dan umroh dari Kemenag tawaf ada 5 jenis, tawaf rukun, tawaf qudum, tawaf wada’, tawaf sunnah dan tawaf nazar.

Tawaf Qudum Adalah

Tawaf qudum atau tawaf penghormatan kepada Baitullah, yang biasanya dikerjakan ketika baru sampai tiba di kota Mekkah, hukum tawaf qudum adalah sunnah. Biasanya tawaf ini dikerjakan haji ifrad dan haji qiran.

Pada umumnya tawaf qudum dikerjakan pada hari pertama saat jamaah baru datang di kota Makkah. Tujuan dari tawaf qudum ini untuk penghormatan seorang muslim terhadap Baitullah karena baru tiba di kota Makkah.

Hukum mengerjakan tawaf qudum adalah sunnah. Tawaf qudum bukan termasuk dalam rukun umroh dan haji jadi mengerjakanya tidak wajib.

Tawaf qudum ini biasanya dikerjakan oleh jamaah yang sedang melakukan haji ifrad dan haji qiran. Yang dimaksud haji ifrad adalah seseorang hanya melakukan haji saja tanpa melakukan umroh, sedangkan haji qiran ialah seseorang melakukan haji bersamaan dengan ibadah umroh, melakukan dengan sekali niat.

Baca Juga: Urutan Yang Benar Dalam Menunaikan Rukun Umrah, Mencukur Salah Satunya

Syarat Sah Tawaf Qudum

Untuk melaksanakan tawaf jamaah harus memenuhi syarat sah tawaf, jika ditinggalkan maka tawaf jamaah akan dihukumi tidak sah, berikut syarat sah tawaf:

  • Suci dari hadats kecil dan besar dan najis;
  • Menutup aurat;
  • Tawaf dikerjakan harus di dalam Masjidil Haram, juga termasuk di lantai dua, tiga, atau empat, meskipun saat melakukan melebihi ketinggian dari ka’bah.
  • Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad pula.
  • Posisi Ka’bah harus berada di sebelah kiri.
  • Waktu mengelilingi harus di luar Ka’bah, di luar Hijir Ismail juga.
  • Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran.
  • Bisa berniat sendiri jika tawaf tidak dilakukan waktu ibadah haji dan umroh.

Sunnah Tawaf

Selain melakukan hal yang wajib, jamaah harus mengerjakan hal-hal yang sunnah, karena ada yang berpendapat bahwa perkara sunnah merupakan penyempurna perkara yang wajib. Berikut sunnah tawaf yang bisa jamaah kerjakan ketika melakukan tawaf ifadah:

  • Memegang dan mencium Hajar Aswad jika memungkinkan, serta meletakkan jidat pada permulaan tawaf. Namun tidak dianjurkan dikerjakan oleh perempuan. Jika dirasa tidak bisa diganti dengan isyarat dengan tangan kanan.
  • Berjalan cepat pada putaran pertama hingga ketiga tapi tidak berlompat dan berjalan seperti biasa pada putaran selanjutnya.
  • Melakukan idhthiba’ bagi laki-laki, idhthiba’ iyalah meletakkan selendang di bawah bahu kanan terus ujungnya diletakkan di bahu sebelah kiri hingga menutupinya. Yang intinya bahu kanan terbuka sedangkan bahu sebelah kiri tertutup.
  • Mendekat di sekitar ka’bah untuk laki-laki jika memungkinkan, sedangkan untuk perempuan dianjurkan untuk agak menjauh.
  • Disunnahkan menyentuh Ar-Ruknul Yamani tanpa harus mencium, jika tidak, bisa diganti berisyarat dengan melambaikan tangan.

Yang pada dasarnya tawaf qudum adalah tawaf yang dikerjakan di hari pertama saat kita datang di kota mekkah, yang tujuanya untuk menghormati Baitullah. Tidak wajib untuk mengerjakan tawaf ini namun sungguh disayangkan jika tidak bisa melakukannya, karena kesempatan ini jarang ditemukan dalam hidup.

Penjelasan Tawaf Sunnah Dalam Haji Dan Umroh

Penjelasan Tawaf Sunnah Dalam Haji Dan Umroh

Salah satu dari beberapa rangkaian rukun ibadah haji dan ibadah umroh adalah tawaf dan salah satunya adalah tawaf sunnah.

Baca Juga: Urutan Yang Benar Dalam Menunaikan Rukun Umrah, Mencukur Salah Satunya

Thawaf adalah mengelilingi ka’bah tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar aswad, serta memposisikan ka’bah di sebelah kiri saat bertawaf.

Dianjurkan untuk mengusap Hajar Aswad, jika tidak bisa maka jama’ah dapat memberikan isyarat berupa melambaikan tangan, serta disunnahkan sholat sunnah 2 rakaat setelah melakukan thawaf. Perintah untuk melakukan tawaf termaktub dalam AL-Qur’an:

ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

Artinya: “Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf di sekeliling al-Bait al-‘Atīq (Baitullah).”

Dalam Tuntunan Manasik Haji Dan Umroh dari Kemenag menjelaskan bahwa ada lima jenis tawaf. Yang pertama ada tawaf rukun atau yang biasa disebut tawaf ifadah, tawaf ifadah adalah tawaf rukun haji dan juga disebut tawaf rukun umrah.

Yang kedua Tawaf qudum atau tawaf penghormatan kepada Baitullah, yang biasanya dikerjakan ketika baru sampai tiba di kota Mekkah, hukum tawaf qudum adalah sunnah. Biasanya tawaf ini dikerjakan haji ifrad dan haji qiran.

Yang ketiga ada tawaf wada’ atau tawaf perpisahan, yakni tawaf yang dikerjakan ketika jamaah ingin meninggalkan kota Mekkah. Yang keempat tawaf nazar, wajib dikerjakan dan waktunya kapan saja. Dan yang terakhir tawaf sunnah.

Tawaf Sunnah Adalah

Tawaf sunnah adalah tawaf yang dikerjakan dalam setiap kesempatan masuk ke Masjidil Haram dan tidak diikuti dengan sa’i. Karena dikerjakan dengan sukarela tawaf ini biasanya disebut tawaf tathawwu atau sukarela.

Tawaf sunna tidak wajib dikerjakan karena bukan termasuk dalam rukun haji dan umroh, tapi tetap untuk dianjurkan dikerjakan.

Sedangkan tawaf yang wajib dikerjakan ada 4 macam, tawaf qudum, tawaf nadzar, tawaf ifadah, dan tawaf wada, dan beberapa ulama berpendapat bahwa tawaf wada sunnah untuk dikerjakan. Selain keempat tawaf tersebut dihukumi sunnah.

Tidak ada batasan waktu untuk pelaksanaan dalam tawaf sunnah, jamaah bisa mengerjakan tawaf ini kapan saja setiap ada kesempatan.