6 Persiapan Kesehatan untuk Umrah yang Perlu Dipersiapkan

6 Persiapan Kesehatan untuk Umrah yang Perlu Dipersiapkan

Persiapan Kesehatan untuk Umrah – Sebelum melaksanakan umroh wajib untuk jamaah untuk mempersiapkan semua perlengkapan, agar ketika sudah sampai di kota Makkah al mukarramah tidak lagi-lagi kebingungan membeli perlengkapan yang ada, sehingga siap dan fokus untuk beribadah saja.

Perencanaan dan pemikiran yang baik diperlukan untuk mempersiapkan keberangkatan jamaah ke tanah suci. Di mulai dari persiapan fisik hingga mental (rohani) agar terwujudnya umroh yang mabrur. 

Menunaikan ibadah umrah merupakan impian bagi banyak umat Muslim di seluruh dunia. Umrah adalah salah satu bentuk ibadah yang melibatkan perjalanan jauh dan aktifitas fisik yang cukup intens. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan dan melakukan persiapan dengan baik sebelum berangkat. 

Baca juga: Berapa Uang Yang Harus Dibawa Saat Umroh?

Persiapan Kesehatan untuk Umrah

Persiapkan fisik yang kuat

Seperti yang diketahui ibadah umroh membutuhkan kekuatan fisik yang lebih ekstra daripada ibadah yang lainya. Melibatkan banyak kegiatan fisik seperti berjalan kaki, berjalan di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, berjalan antara Safa dan Marwah. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan kondisi fisik. 

Cukup banyak jamaah mengabaikan hal ini, mungkin dianggap sepele namun cukup berpengaruh. Fisik yang sehat membuat jamaah lebih kuat untuk menjalankan rangkaian manasik umroh. 

Oleh karena itu para calon jamaah dianjurkan untuk melatih fisik sebelum berangkat umroh. Seperti melakukan olahraga rutin tiap harinya agar badan semakin sehat dan kuat untuk perjalanan umroh.

Jika Anda memiliki masalah kesehatan yang mendasar, bicarakan dengan dokter tentang jenis olahraga yang aman bagi Anda.

Baca juga: Syarat Badal Haji Untuk Orang Yang Sudah Meninggal

Konsultasikan dengan Dokter

Sebelum memulai perjalanan umrah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk memeriksa kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Beritahu dokter bahwa Anda akan melakukan perjalanan jauh dan berpartisipasi dalam kegiatan fisik yang intens. Dokter akan memberikan saran yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan mungkin merekomendasikan vaksinasi yang diperlukan sebelum pergi.

Perawatan Gigi dan Mulut

Pastikan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik sebelum berangkat. Kunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dan membersihkan gigi jika diperlukan. Menggunakan obat kumur antibakteri juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi mulut selama perjalanan.

Vaksinasi dan Imunisasi

Sebelum melakukan perjalanan umrah, pastikan Anda telah menjalani vaksinasi yang diperlukan. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui vaksin apa saja yang direkomendasikan untuk umroh. Meskipun peraturan terbaru saat ini vaksin meningitis tidak lagi di wajibkan, alangka baiknya untuk mencegah sesuatu yang ada ada.

Persiapan Obat-obatan

Pastikan untuk membawa obat-obatan yang Anda perlukan selama perjalanan umrah. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu secara rutin, pastikan untuk membawa cukup persediaan untuk seluruh perjalanan. Bawa juga obat-obatan yang mungkin Anda perlukan seperti obat penurun demam, obat flu, dan obat luka.

Makanan Sehat

Perhatikan pola makan sehat sebelum berangkat. Konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi agar tubuh Anda mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan. Hindari makanan yang tidak higienis atau berisiko menyebabkan masalah pencernaan. Selama perjalanan pastikan untuk memilih makanan yang segar dan bersih, serta perbanyak minum air.

Baca juga: Seharusnya Umroh Berapa Hari sih?

Kebersihan

Jaga kebersihan selama perjalanan umrah. Bawa perlengkapan kebersihan pribadi seperti tisu basah, sabun dan hand sanitizer. Gunakan hand sanitizer secara teratur, hindari menyentuh wajah Anda dengan tangan yang belum dicuci.

Menjalani umrah adalah pengalaman spiritual yang mendalam, namun tetaplah penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan. Dengan persiapan yang matang dan menjaga kesehatan, Anda dapat menjalani ibadah umrah dengan nyaman dan fokus pada ibadah Anda. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan adalah bagian penting dari ibadah, dan semoga perjalanan umrah Anda menjadi berkat yang tak terlupakan.

Menjaga kesehatan sangat penting untuk kenyamanan dalam melaksanakan umroh, jika badan kita sehat maka untuk melakukan rangkaian manasik umroh semakin baik. Diatas merupakan anjuran persiapan untuk calon jamaah yang ingin berangkat umroh. Pada dasarnya setiap jamaah memiliki kebutuhan yang berbeda, yang terpenting tetap jaga kesehatan. 
Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin yang memiliki pemandu yang teraik. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Wajib!! Perlengkapan Umroh Wanita yang Tidak Boleh Tertinggal

Wajib!! Perlengkapan Umroh Wanita yang Tidak Boleh Tertinggal

Perlengkapan Umroh Wanita – Ibadah umroh adalah momen yang sangat berharga bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bagi wanita yang berniat untuk melaksanakan umroh, persiapan perlengkapan yang tepat adalah hal yang sangat penting. 

Dengan memilih perlengkapan umroh yang sesuai, muslimah dapat memastikan bahwa mereka menjalani ibadah ini dengan nyaman, santai, dan penuh khusyuk. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa perlengkapan umroh penting yang harus dipertimbangkan oleh wanita yang akan melaksanakan ibadah umrah.

Baca Juga: Mengenal Mabit di Muzdalifah

1# Jilbab atau Kerudung

Jilbab atau kerudung adalah perlengkapan utama yang harus dimiliki oleh muslimah yang melakukan umroh. Jilbab adalah penutup kepala yang digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan ketundukan kepada Allah. 

Dalam memilih jilbab untuk umroh, perhatikanlah bahwa jilbab tersebut harus longgar, menutupi rambut dan leher dengan baik, serta terbuat dari bahan yang enak dipakai dan tidak panas. Pilihlah jilbab dengan warna netral, seperti putih atau hitam agar lebih bagus.

2# Pakaian yang Tidak Ketat dan Modest

Selain jilbab, wanita muslimah juga perlu memperhatikan pilihan pakaian yang sopan dan sesuai dengan syariat Islam. Pakaian umroh wanita harus longgar, menutupi seluruh tubuh dengan baik, dan tidak terlalu ketat atau mencolok. 

Gamis atau baju kurung adalah pilihan yang umum digunakan oleh wanita muslimah saat umroh. Pastikan bahwa pakaian yang dipilih terbuat dari bahan yang nyaman, mudah menyerap keringat, dan sesuai dengan aturan berpakaian yang diajarkan dalam agama Islam.

3# Sepatu yang Nyaman

Sebagai bagian dari perjalanan umroh, seorang muslimah akan melakukan banyak aktivitas berjalan, terutama di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Oleh karena itu, penting untuk memilih sepatu yang nyaman dan sesuai dengan perjalanan ini. 

Pilihlah sepatu yang memiliki sol yang baik, nyaman dipakai dalam waktu lama, dan memberikan perlindungan yang cukup untuk kaki. Pastikan juga bahwa sepatu tersebut mudah dilepas saat akan melakukan thawaf atau sa’i.

Baca juga: Selesai, Ibadah Haji Ditutup Dengan Ritual Cukur Rambut

4# Sandal

Pilihlah sandal yang nyaman dan mudah digunakan, terutama saat berjalan di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang luas. Pastikan sandal memiliki kualitas yang baik, tahan lama, dan memberikan dukungan yang cukup pada kaki.

Kalau bisa bawa juga tas untuk sandal, agar ketika masuk ke Masjidil Haram tas tersebut bisa untuk menyimpan sandal.

5# Tas yang Praktis

Selama perjalanan umroh, seorang wanita muslimah akan membawa beberapa barang penting seperti air zam-zam, Al-Qur’an, tisu basah, dompet, dan barang-barang pribadi lainnya. 

Maka dari itu, diperlukan tas yang praktis dan fungsional untuk membawa perlengkapan tersebut. Pilihlah tas yang memiliki banyak kompartemen dan saku penyimpanan yang mudah diakses. Pastikan juga bahwa tas tersebut nyaman dipakai dan ringan, sehingga tidak memberikan beban ekstra saat berjalan.

6# Perlengkapan Kebersihan Pribadi

Selama umroh, seorang muslimah perlu menjaga kebersihan pribadi mereka dengan baik. Pastikan untuk membawa perlengkapan kebersihan pribadi seperti tisu basah, sabun cair, sikat gigi, dan deodoran.

7# Obat-obatan

Jangan lupa membawa obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum seperti obat pereda sakit kepala, obat flu, atau obat pencernaan. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum berangkat untuk mendapatkan rekomendasi khusus jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

Baca Juga: Bedanya Haji Plus dan Haji furoda

8# Al-Qur’an

Selalu bawa Al-Qur’an yang ringkas dan mudah dibawa saat melakukan umroh. Ini memungkinkan Anda untuk membaca dan merenungkan ayat-ayat suci di tempat-tempat suci. Meskipun tidak membawa di setiap masjid sudah disediakan Al-Quran.

9# Kacamata Hitam

Bukan hanya sekedar aksesoris badan, kacamata harus anda bawa ketika melakukan umroh, mengingat suhu di kota Makkah sangat ekstrim, ketika musim panas suhu disana sangat panas menyilaukan agar lebih mudah untuk melihat ketika panas yang terik, bisa menggunakan kacamata hitam.

Memilih perlengkapan umroh yang tepat adalah langkah penting untuk memastikan perjalanan umroh yang nyaman dan khusyuk bagi wanita muslimah. Dengan memperhatikan aspek agama, kenyamanan, dan praktisitas, seorang wanita dapat menjalani ibadah umroh dengan lebih baik. 

Penting untuk diingat bahwa perlengkapan umroh ini haruslah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh agama Islam. Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel dari PT Almira Berkah Abadi hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka. 

Semoga perjalanan umroh wanita muslimah menjadi pengalaman yang penuh berkah dan membawa keberkahan dalam hidup serta lebih dekat dengan Allah SWT.

Enaknya Umroh Bersama Pasangan yang Halal 

Enaknya Umroh Bersama Pasangan yang Halal 

umroh bersama pasangan – Ibadah umrah adalah perjalanan spiritual yang dilakukan oleh umat Muslim ke Tanah Suci Makkah dan Madinah. Bagi pasangan suami istri, umrah bersama pasangan merupakan pengalaman yang mendalam dan penuh makna. Selain memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, umrah bersama pasangan juga dapat memperdalam ikatan emosional dan cinta di antara mereka.

Umrah adalah waktu yang tepat untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah bersama pasangan. Melakukan ibadah secara bersama-sama, seperti thawaf dan sa’i di sekitar Ka’bah, shalat berjamaah, serta berdoa bersama, dapat menguatkan ikatan spiritual dan memperdalam rasa kebersamaan dalam mencapai keridhaan-Nya.

Baca juga: Bulan yang Paling Utama untuk Melaksanakan Umrah

Umroh Bersama Pasangan yang Halal Meningkatkan Keintiman dan Keharmonisan

Melalui perjalanan umrah bersama, pasangan memiliki waktu yang berkualitas untuk saling mengenal, berkomunikasi, dan memperkuat ikatan emosional. Dalam suasana yang penuh keberkahan, pasangan dapat saling mendukung, menginspirasi, dan membina kerjasama yang harmonis dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

Umrah bersama pasangan adalah kesempatan untuk belajar bersama tentang sejarah Islam, dan makna-makna mendalam dalam ibadah tersebut. Pasangan dapat saling mengingatkan dan berdiskusi tentang ajaran agama, memperluas pemahaman keagamaan, dan tumbuh bersama dalam iman.

Umrah bersama pasangan merupakan momen yang tidak akan terlupakan. Menghabiskan waktu bersama di tempat-tempat suci, berbagi pengalaman, dan merasakan keagungan ibadah umrah dapat menciptakan kenangan yang berharga sepanjang hidup. Kenangan ini akan menjadi sumber inspirasi dan kekuatan saat pasangan menghadapi cobaan dan tantangan di masa depan.

Baca juga: Bukit Shafa dan Marwah, Sejarah Sa’i dalam Haji

Tips untuk Umrah Bersama Pasangan

  • Komunikasi yang Terbuka: Penting untuk memiliki komunikasi yang jujur dan terbuka sebelum dan selama perjalanan umrah bersama. Diskusikan tujuan, harapan, serta rencana ibadah dan kegiatan selama di Tanah Suci. Jangan ragu untuk berbagi pikiran, perasaan, dan keinginan kalian sebagai pasangan.
  • Saling Membantu dan Mendukung: Jadilah pasangan yang saling membantu dan mendukung satu sama lain selama perjalanan umrah. Dukung pasangan ketika mereka membutuhkan bantuan atau motivasi dalam menjalankan ibadah. Bantulah satu sama lain untuk tetap khusyuk, fokus, dan menjaga semangat dalam menjalankan ibadah.
  • Waktu Khusus untuk Berdua: Manfaatkan momen-momen istimewa untuk menghabiskan waktu berdua dalam suasana yang romantis dan tenang. Nikmati berjalan-jalan di sekitar Masjid Nabawi, atau duduk bersama di tempat-tempat suci yang memberikan ketenangan dan keberkahan.
  • Mendoakan Satu Sama Lain: Doa adalah senjata utama umat Muslim. Saling mendoakan satu sama lain dan memohon keberkahan serta kebahagiaan bagi pasangan merupakan hal yang penting selama perjalanan umrah. Bersama-sama memohon ampunan, kesuksesan, dan perlindungan dari Allah akan memperkuat hubungan antara pasangan.

Umrah bersama pasangan adalah momen yang penuh berkah dan memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan spiritual dan romantis. Dengan menjaga komunikasi yang baik, saling membantu, menghargai waktu berdua, dan mendoakan satu sama lain, perjalanan umrah bersama pasangan akan menjadi pengalaman yang membawa keberkahan dan kebahagiaan. 

Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh bersama pasangan, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Bulan yang Paling Utama untuk Melaksanakan Umrah

Bulan yang Paling Utama untuk Melaksanakan Umrah

Umrah, ibadah suci bagi umat Muslim, dapat dilakukan sepanjang tahun. Namun, ada bulan-bulan tertentu yang dianggap lebih istimewa dan memiliki keutamaan khusus dalam melaksanakan umrah. 

Ibadah umroh tidak memiliki batas waktu pelaksanaanya, bisa dikerjakan di bulan apa saja dan tanggal berapa saja. Lain halnya dengan haji yang hanya bisa dikerjakan pada bulan Dzulhijjah, jadi umroh menjadi salah satu ibadah yang fleksibel dalam waktu.

Meskipun dapat mengerjakannya di sembarang waktu, menentukan pada bulan tertentu juga baik, karena setiap bulan memiliki keutamaan yang berbeda-beda. Seperti bulan ramadhan salah satunya, bulan suci yang pahala ibadah akan dilipatgandakan ketika dikerjakan pada bulan ini. 

Menentukan kapan melaksanakan ibadah umroh sangat penting dipikirkan sebelum melaksanakannya. Mendiskusikan dan mempertimbangkan dengan keluarga dan ahlinya, pada bulan apa yang cocok untuk melaksanakan ibadah umroh.

Baca juga: Bukit Shafa dan Marwah, Sejarah Sa’i dalam Haji

Dalam artikel ini, menjelaskan bulan yang paling utama untuk melaksanakan umrah dan mengapa bulan-bulan ini menjadi momen yang istimewa bagi para jamaah.

Bulan yang Paling Utama untuk Melaksanakan Umrah Adalah

Melihat antrian haji semakin lama, umat muslim mencari alternatif untuk melepas rindu bisa ibadah di masjid nabawi dan ibadah di depan ka’bah, umroh menjadi jalan salah satunya untuk mengobati kerinduan. 

Untuk itu sebelum berangkat umroh alangkah baiknya menentukan kapan waktu yang tepat untuk pergi, pada bulan apa untuk pergi, agar perjalanan ibadah menjadi lebih fokus dan mendapatkan waktu yang tepat. Berikut Bulan-bulan yang cocok untuk pergi umroh:

1# Bulan Ramadhan

Bulan ramadhan bulan suci yang pahala ibadah akan dilipatgandakan ketika dikerjakan pada bulan ini. 

Terlepas dari itu keutamaan dari umroh sangatlah banyak dari penghapus dosa hingga keutamaan melancarkan rejeki. Melaksanakan ibadah umrah pada bulan ramadhan juga memiliki keutamaan tersendiri, seperti yang telah disebutkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

 عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً

Artinya: Dari Ibnu Abbas RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji. (HR Ibnu Majah).

Anjuran untuk umroh pada bulan ramadhan sangatlah jelas pada hadits diatas. Karena Melaksanakan ibadah umroh pada bulan Ramadhan pahalanya setara atau sama dengan mengerjakan ibadah haji.

Yang dimaksud sama disini hanya pada sisi pahalanya, bukan berarti ketika melaksanakan ibadah umrah pada bulan ramadhan bisa menggugurkan kewajiban untuk melaksanakan haji.

Betapa beruntungnya umat islam melaksanakan ibadah umroh pada bulan Ramadhan. Mengingat pahala yang dilipatgandakan pada bulan suci ini menambah keutamaan ibadah umroh. 

Baca juga : Umrah di Bulan Ramadhan Pahalanya Setara Dengan Haji

2# Bulan Syawal

Bulan Syawal merupakan salah satu bulan besar dalam islam. Melakukan umrah di bulan ini memungkinkan jamaah untuk menghadiri salat Idul Fitri di Masjidil Haram di Makkah. 

Saat umat Muslim merasakan suasana sukacita dan kebersamaan dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk merayakan Idul Fitri adalah pengalaman yang sangat mengesankan. Selain itu, ibadah umrah di bulan Syawal juga memberikan kesempatan untuk mencari keberkahan setelah berakhirnya bulan Ramadhan.

3# Bulan Rabiul Awal

Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang istimewa karena di dalamnya bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Melaksanakan umrah di bulan ini memberikan kesempatan untuk merayakan kelahiran Rasulullah tepat di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW. Para jamaah dapat mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah tempat makam Rasulullah. 

4# Awal Tahun

Mencari waktu yang cocok untuk bisa pergi ibadah umroh bersama keluarga cukup sulit. Awal tahun bisa menjadi pilihnya, karena pada awal tahun menjadi waktu liburan sekolah anak-anak dan orang tua bisa mengambil cuti untuk kerja, agar bisa pergi umroh bersama sama satu keluarga.

Cuaca di kota mekkah sudah menjadi sejuk pada bulan januari membuat ibdah menjadi nyaman. Kepadatan juga sudah berkurang dari pada akhir tahun. Awal tahun menjadi waktu cocok untuk menjadi waktu ibadah umroh satu keluarga.

5# Akhir Tahun

Waktu liburan pasti menjadi waktu yang cocok untuk pergi umroh, waktu yang tidak perlu lagi untuk izin tidak masuk sekolah untuk anak-anak, tidak perlu izin cuti untuk pegawai kantor. 

Karena bertepatan dengan waktu liburan, harga tiket pada akhir tahun juga naik karena naiknya pemesan pada akhir tahun. Untuk yang memiliki rencana pergi umroh pada akhir tahun alangka baiknya untuk memesan kursinya di jauh jauh hari, karena pada bulan-bulan ini banyak sekali calon jamaah yang ingin pergi umroh bersama keluarga.

Baca juga: Syarat Badal Umroh yang Wajib Terpenuhi

6# Sebelum Waktu Haji

Untuk calon jamaah yang ingin mencari waktu haramain yang tidak ramai, mungkin waktu sebelum haji dari bulan Syawal sampai Dzulhijjah menjadi waktu yang cocok untuk di coba. menjelang waktu haji haramain cukup sepi cocok untuk ibadah agar ibadah umroh menjadi lebih khusuk.

7# Sesudah Waktu Haji

Setelah semua jamaah haji pulang menjadi waktu yang cocok untuk melakukan umroh, karena haramain cukup sepi karena para jamaah haji telah pulang ke negerinya masing-masing, jamaah juga lebih mudah untuk menjelajahi Masjidil Haram sehingga untuk ibadah dan berdoa bisa di tempat mana saja tanpa berdesakan.

8# Pada Bulan Maret – Juni

Mengingat musim di Arab Saudi ada 2 yaitu musim panas dan musim dingin. Musim panas berada pada bulan Maret hingga Agustus sedangkan musim dingin ada pada bulan September hingga Februari.

Suhu maksimal pada musim dingin mencapai 3 derajat sedangkan pada musim panas suhu maksimal bisa menyentuh 45 derajat. Banyak jamaah yang suka ibadah umroh pada musim panas karena banyak waktu untuk ibadah.

Pada waktu musim panas jamaah biasanya melakukan kegiatan di pagi hari, sore hari dan malam hari. Jangan khawatir untuk melakukan aktivitas di malam hari karena masih banyak toko dan tempat makan yang tetap buka pada malam hari.
Pemilihan waktu untuk ibadah harus disesuaikan dengan kebutuhan dan waktu calon jamaah umroh. Diatas merupakan pilihan beberapa waktu yang mungkin cocok untuk menjadi waktu berangkat umroh anda. Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel dari PT Almira Berkah Abadi hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Bukit Shafa dan Marwah, Sejarah Sa’i dalam Haji

Bukit Shafa dan Marwah, Sejarah Sa’i dalam Haji

Setiap tahun, jutaan umat Muslim datang dari seluruh dunia untuk menjalankan ibadah haji dan umrah, serta melaksanakan Sa’i di antara dua bukit ini sebagai salah satu rukun dari haji dan umrah. Ini adalah momen spiritual yang sangat penting bagi umat Islam, merenungkan kisah Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Ismail AS, dan mengambil pelajaran tentang kesabaran, kepercayaan, dan keteguhan dalam menghadapi ujian hidup.

Bukit Shafa dan Marwah, Sejarah Sa’i dalam Haji

Bukit Shafa dan Marwah adalah dua bukit yang terletak di sekitar Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi. Kedua bukit ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting dalam tradisi dan sejarah Islam, terutama terkait dengan ibadah haji dan umrah.

Bukit Shafa dan Marwah dikaitkan dengan kisah Nabi Ibrahim AS dan istrinya Siti Hajar, beserta putra mereka Nabi Ismail AS. Kisah ini berkaitan dengan peristiwa penting dalam Islam yang dikenal sebagai Sa’i.

Baca Juga: Syarat Badal Umroh yang Wajib Terpenuhi

Dalam kisah ini, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan istrinya Siti Hajar, dan putranya Nabi Ismail AS, di sebuah lembah yang tandus di Makkah, tanpa persediaan air atau makanan. Setelah beberapa waktu, persediaan air yang mereka bawa habis, dan Siti Hajar merasa putranya yang kecil sangat haus. Dalam keputusasaan Siti Hajar mulai berlari-lari antara dua bukit, Bukit Shafa dan Marwah mencari air atau bantuan.

Saat ia kembali ke Nabi Ismail, Siti Hajar melihat mata air yang di bawah kaki bayi Ismail. Terus mata air tersebut diberi nama Zamzam. Mata air ini menjadi sumber air yang melimpah bagi Hajar dan Ismail, serta bagi orang-orang yang kemudian tinggal di sekitar Makkah hingga saat ini. 

Sa’i Diantara Bukit Shafa dan Marwah

Sa’i menjadi salah satu rukun penting dalam ibadah haji dan umrah, jika ditinggalkan maka haji dan umroh akan tidak sah. Setiap orang yang melakukan haji atau umrah diharuskan untuk melakukan tujuh kali perjalanan bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah.

Sa’i adalah rukun dalam ibadah haji dan umrah dengan berjalan tujuh kali bolak-balik antara dua bukit, yaitu Bukit Shafa dan Marwah, dimulai dari shafa dan berakhir di marwah.

Baca juga: 3 Amalan yang Pahalanya Setara Dengan Haji, Sholat Berjamaah Salah Satunya

Syarat Sa’i

  • Didahului dengan thawaf;
  • Dimulai dari bukit shafa dan berakhir di bukit Marwah;
  • Menyempurnakan tujuh kali perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung satu kali perjalanan;
  • Dilaksanakan di tempat Sa’i. 

Dengan melaksanakan Sa’i, jamaah haji dan umrah diingatkan akan nilai-nilai dalam Islam, seperti kesabaran, keberanian, dan keikhlasan. Ritual ini juga mempererat ikatan antara sejarah, tradisi, dan keyakinan umat Islam.

Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Syarat Badal Umroh yang Wajib Terpenuhi

Syarat Badal Umroh yang Wajib Terpenuhi

Badal umroh adalah ketika seseorang mengerjakan ibadah umroh atas nama orang lain yang telah meninggal dunia ataupun uzur. Biasanya badal umroh sering kali dilakukan oleh keluarga atau kerabat dekat yang ingin mendoakan orang yang telah meninggal dengan mengerjakan ibadah umroh sebagai pengganti.

Badal umroh umumnya dilakukan ketika seseorang tidak dapat mengerjakan umroh secara langsung karena alasan keterbatasan fisik, kesehatan, atau keterbatasan lainnya. Sehingga orang tersebut meminta orang lain yang sehat dan mampu untuk mewakilinya dalam mengerjakan umroh.

Baca juga: 3 Amalan yang Pahalanya Setara Dengan Haji, Sholat Berjamaah Salah Satunya

Pada dasarnya badal umroh merupakan bentuk bakti seseorang kepada orang yang telah meninggal (entah orang tua ataupun keluarga) sebagai amal jariyah untuk orang yang telah meninggal. Meskipun badal umroh umumnya dilakukan atas nama orang yang telah meninggal, ada juga beberapa pendapat yang memperbolehkan badal umroh atas nama orang yang masih hidup, seperti orang yang sedang sakit atau tidak mampu secara fisik untuk mengerjakan umroh.

Ibadah umroh secara langsung masih dianggap lebih utama daripada melakukan badal umroh. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki kemampuan untuk melaksanakan umroh sendiri, disarankan untuk melakukannya secara langsung.

Syarat-Syarat Badal Umroh

Untuk melakukan badal umroh ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, berikut syarat-syarat yang wajib dipenuhi jika ingin melaksanakan badal umroh:

Fisik yang tidak memungkinkan

Menunaikan ibadah umroh memerlukan kekuatan fisik yang cukup ekstra, seperti melakukan tawaf, sa’i dan lainya. Syarat pertama yang harus terpenuhi untuk melakukan badal umroh, ketika seseorang memiliki fisik yang tidak memungkinkan untuk melakukan rangkaian ibadah umroh.

Baca juga: Berikut 8 Tempat Mustajabnya Do’a di Tanah Suci

Mampu secara finansial.

Salah satu syarat dari haji dan umroh adalah mampu, entah itu mampu secara fisik maupun finansial. Begitu juga untuk badal umroh, tidak boleh membadalkan seseorang yang tidak mampu secara finansial .

Sakit

Selain orang yang sudah meninggal, boleh membadalkan umroh bagi orang yang sedang sakit keras. Yang dimaksud sakit keras disini seseorang yang sudah divonis kemungkinan sembuh kecil. Orang tua yang sudah renta juga diperbolehkan untuk dibadalkan.

Wafat/meninggal dunia

Sudah umum untuk syarat yang satu ini. Diperbolehkan membadalkan umroh untuk seseorang yang telah meninggal dunia. Seperti yang dijelaskan diatas, membadalkan merupakan salah bentuk bakti kita terhadap orang yang telah meninggalkan (ortu atau keluarga).

Orang yang membadalkan harus pernah umroh

Tidak semua muslim bisa membadalkan umroh seseorang. Syarat bagi orang yang membadalkan adalah pernah melakukan umroh sebelumnya. Namun bisanya pada pelaksanaan umroh, jamaah akan melakukan umroh beberapa kali dalam setiap pemberangkatan.

Diperbolehkan membadalkan lawan jenis

Diperbolehkan untuk membadalkan beda jenis kelamin, seperti muslim laki-laki membadalkan muslim perempuan dan muslim perempuan membadalkan muslim laki-laki.

Membadalkan satu orang dalam satu umroh

Hanya diperbolehkan membadalkan satu orang dalam satu pelaksanaan ibadah umroh. Jadi tidak boleh membadalkan lebih dari satu (dua ataupun tiga) dalam satu pelaksanaan umroh. 

Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh atau membadalkan seseorang seperti orang tua ataupun keluarga laina, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Berikut 8 Tempat Mustajabnya Do’a di Tanah Suci

Berikut 8 Tempat Mustajabnya Do’a di Tanah Suci

Tanah Suci merupakan tempat yang sangat istimewa bagi umat Islam dari seluruh dunia. Selain menjadi tempat suci yang dihormati dalam agama Islam, Mekkah Al-Mukaromah dan Madinah Al-Munawwarah juga ada tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa, doa yang dipanjatkan akan lebih cepat terkabul dari pada dipanjatkan di tempat lainya.

Salah satu tempat yang paling suci di Tanah Suci adalah Masjidil Haram, yang terletak di kota suci Makkah. Di dalam Masjidil Haram, terdapat Ka’bah yang menjadi kiblat bagi seluruh umat Islam. Berdoa di Masjidil Haram dianggap sangat mustajab karena tempat ini merupakan pusat ibadah yang memancarkan aura spiritual yang luar biasa. Selain itu, Bukit Shafa dan Marwah, yang terletak di sekitar Masjidil Haram, juga dianggap mustajab untuk berdoa. Tempat ini memiliki nilai sejarah yang kuat, terkait dengan perjalanan Hajar, ibu Nabi Ismail, dalam mencari air untuk putranya. Berdoa di antara dua bukit ini juga dianggap sebagai momen yang sangat berarti dalam menghadapkan diri kepada Allah.

Baca juga: 8 Tips agar Tidak Tersesat selama Haji

8 Tempat Mustajabnya Do’a di Tanah Suci

Berikut Tempat-tempat yang menjadi mustajabnya doa :

Multazam, tempat atau jarak antara sudut Hajar Aswad dan pintu Kakbah. Multazam merupakan tempat paling utama. Cucurkanlah air mata seraya memohon ampunan kepada Allah SWT. Jika memungkinkan, pegang pintu Kakbah. Mintah kebaikan dan kebahagiaan bagi dunia dan akhirat.

1# Multajam

Multazam adalah area atau tempat tertentu di Masjidil Haram di Makkah yang terletak antara Hajar Aswad (batu hitam) dan pintu masuk ke Ka’bah. Tempat ini memiliki makna dan nilai penting dalam tradisi Islam. 

Banyak peziarah dan jamaah haji berusaha mendekati Multazam dan berdoa di tempat tersebut. Dipercaya bahwa doa-doa yang diucapkan di Multazam memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. 

Multazam adalah salah satu tempat yang penuh keberkahan dan kekhususan di Masjidil Haram, di mana umat Muslim berusaha mengungkapkan kerendahan diri dan memohon kepada Allah dengan harapan mendapatkan keberkahan dalam hidup mereka.

Baca juga: Seharusnya Umroh Berapa Hari sih?

2# Hijr Ismail

Tempat mustajab nomor 2 adalah Hijr Ismail, tempat yang berbentuk setengah lingkaran yang menjadi salah satu tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa. Terletak di utara Kabah yang dipercaya tempat berteduh Nabi Ismail AS ketika membangun Ka’bah. Di Hijr Ismail umat islam juga disunnahkan untuk melakukan sholat sunnah.

3# Rukun Yamani

Rukun Yamani adalah salah satu sudut atau pojok Ka’bah yang terletak di sisi Yaman dari Ka’bah. Rukun Yamani sering menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh jamaah haji dan peziarah saat mereka berada di Masjidil Haram di Makkah.

Rukun Yamani memiliki makna dan nilai penting dalam tradisi Islam. Menurut riwayat yang diterima, Nabi Muhammad SAW pernah mencium dan menyentuh sudut Rukun Yamani ketika beliau melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah selama ibadah haji. Mengikuti langkah Rasulullah, banyak jamaah haji dan peziarah yang berusaha mencium atau menyentuh sudut Rukun Yamani saat mereka berada di sekitar Ka’bah, jika tidak memungkinkan bisa diganti dengan isyarah.

4# Ketika Sa’i

Sai merupakan bagian dari ibadah haji dan umrah yang melibatkan berjalan antara dua bukit, yaitu Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Waktu mengerjakan sa’i jamaah dianjurkan memperbanyak dzikir dan doa.

Sai diadopsi dari tindakan Siti Hajar, ibu Nabi Ismail, ketika dia mencari air untuk putranya yang kehausan di padang pasir Makkah. Menurut cerita yang diteruskan dalam tradisi Islam, Hajar berlari-lari antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah tujuh kali dalam upayanya mencari air. Akhirnya, air zam-zam muncul di dekat tempat Nabi Ismail berada. 

Raudhah adalah sebuah area yang terletak di dalam Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Kata “Raudhah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “taman”. Raudhah juga sering disebut sebagai “Taman Surga” karena keindahan dan keberkahan spiritual yang dikaitkan dengan tempat tersebut.

5# Raudhah

Raudhah dianggap sebagai salah satu tempat yang paling suci dan mustajab di dalam Masjid Nabawi. Raudhah merupakan area di antara mimbar Rasulullah Muhammad SAW dan makam beliau. Dianggap sebagai bagian dari surga di bumi, Raudhah merupakan salah satu tempat di mana doa-doa dan amalan yang dilakukan diterima dengan lebih baik oleh Allah SWT.

Area ini biasanya ramai dan diawasi oleh petugas keamanan untuk menjaga ketertiban dan memastikan kesempatan bagi semua peziarah untuk merasakan keberkahan dari tempat yang begitu istimewa ini.

 Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Seharusnya Umroh Berapa Hari sih?

Seharusnya Umroh Berapa Hari sih?

Umroh berapa hari – Ibadah umroh tidak memiliki batas waktu dalam pelaksanaanya, bisa dikerjakan di bulan apa saja dan tanggal berapa saja. Lain halnya dengan haji yang hanya bisa dikerjakan pada bulan Dzulhijjah, jadi umroh menjadi salah satu ibadah yang fleksibel dalam waktu.

Karena itulah banyak muslim menggunakan umroh sebagai alternatif untuk mengobati kerinduan beribadah di tanah suci, mengingat waktu antri dari haji sangatlah lama.

Umroh adalah salah satu ibadah yang diimpi-impikan muslim di seluruh dunia. Namun, sebelum merencanakan perjalanan umroh, penting untuk memahami berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian ibadah ini.

Baca juga: Kiat Menuju Haji Mabrur dan Syarat Meraihnya

Umroh Berapa Hari?

Lama waktu umroh dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor (termasuk kebijakan pemerintah Saudi Arabia) pilihan paket perjalanan umroh, dan kondisi pribadi masing-masing jamaah. 

Secara umum, umroh dapat diselesaikan dalam waktu relatif singkat dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam saja (dari niat di miqat sampai tahallul), namun ada juga jamaah yang memilih untuk memperpanjang waktu mereka di Mekah untuk belajar dan mencari pengalaman di sana.

Berikut ini adalah estimasi secara umum mengenai waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan umroh:

  • Niat ihram: Setelah tiba di Mekah, jamaah akan melakukan persiapan awal sebelum memasuki ihram, yaitu mengenakan pakaian ihram dan melakukan sunnah yang lain. Proses ini biasanya cukup singkat, tergantung pada kepadatan lalu lintas dan kegiatan di sekitar Masjidil Haram. Kadang niat dilakukan ketika berada di pesawat. 
  • Tawaf: Setelah melaksanakan niat ihram, selanjutnya melakukan tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf dapat memakan waktu sekitar 1 jam, tergantung pada kepadatan jamaah. Hindari waktu sholat berjamaah.
  • Sa’i: Setelah menyelesaikan tawaf, jamaah akan melanjutkan dengan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i biasanya memakan waktu sekitar 1 tergantung kepadatan jamaah.
  • Tahalul: Setelah menyelesaikan sa’i, jamaah akan melakukan rukun umroh yang selanjutnya yaitu mencukur atau memotong rambut mereka sebagai tanda penyelesaian umroh. 

Baca juga: Pentingnya Manasik Bagi Jamaah Umroh dan Haji

Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah ini, umroh dianggap selesai. Namun, banyak jamaah yang memilih untuk tinggal lebih lama di Mekah untuk belajar, ibadah dan juga mencari keberkahan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan selama waktu tambahan di Mekah seperti beribadah di Masjidil Haram, mengunjungi tempat-tempat bersejarah di sekitar Mekah.

Adapun total waktu yang dibutuhkan untuk umroh (termasuk waktu tambahan yang dihabiskan di Mekah) dapat bervariasi antara beberapa hari hingga beberapa minggu. Banyak paket perjalanan umroh menawarkan berbagai opsi dengan durasi yang berbeda, sehingga jamaah dapat memilih sesuai dengan preferensi dan ketersediaan waktu mereka.

Yang paling penting anda harus memilih travel yang memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Jenis-jenis Tawaf, Muslim Wajib Tahu

Jenis-jenis Tawaf, Muslim Wajib Tahu

Tawaf adalah mengelilingi ka’bah tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar aswad, serta memposisikan ka’bah di sebelah kiri saat bertawaf.

Dianjurkan untuk mengusap Hajar Aswad, jika tidak bisa maka jama’ah dapat memberikan isyarat berupa melambaikan tangan, serta disunnahkan sholat sunnah 2 rakaat setelah melakukan thawaf. Perintah untuk melakukan tawaf termaktub dalam AL-Qur’an:

ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

Artinya: “Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf di sekeliling al-Bait al-‘Atīq (Baitullah).”

Jenis Jenis Tawaf 

Dalam Tuntunan Manasik Haji Dan Umroh dari Kemenag menjelaskan bahwa ada lima jenis tawaf. Yang pertama ada tawaf rukun atau yang biasa disebut tawaf ifadah, tawaf ifadah adalah tawaf rukun haji dan juga disebut tawaf rukun umrah. 

Yang kedua Tawaf qudum atau tawaf penghormatan kepada Baitullah, yang biasanya dikerjakan ketika baru sampai tiba di kota Mekkah, hukum tawaf qudum adalah sunnah. Biasanya tawaf ini dikerjakan haji ifrad dan haji qiran.

Yang ketiga ada tawaf wada’ atau tawaf perpisahan, yakni tawaf yang dikerjakan ketika jamaah ingin meninggalkan kota Mekkah. Yang keempat tawaf nazar, wajib dikerjakan dan waktunya kapan saja. Dan yang terakhir tawaf sunnah.

1# Tawaf Rukun

Karena termasuk dalam rukun haji dan umroh, maka tawaf tidak boleh ditinggalkan untuk jamaah yang sedang melaksanakan haji dan umroh. 

Tawaf rukun terbagi menjadi dua, ada tawaf rukun ibadah haji atau biasanya disebut tawaf ifadah atau tawaf ziarah dan ada tawaf rukun ibadah umroh. Jadi tawaf ifadah wajib dikerjakan karenakan termasuk dari rukun ibadah Haji. 

Waktu yang utama mengerjakan tawaf ifadah adalah pada tanggal 10 Dzulhijjah lebih tepatnya setelah tengah malam 10 Dzulhijjah atau sesudah keluar matahari 10 Dzulhijjah atau sesudah terbit fajar di tanggal 10 Dzulhijjah. Tawaf ifadah dikerjakan ketika sesudah melempar jumrah aqabah. 

Sedangkan untuk batas akhir pelaksanaan tawaf ifadah tidak ada batas, namun lebih baik dikerjakan sebelum hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Baca Juga: Mengenal Tawaf Ifadah Dalam Ibadah Haji

2# Tawaf Sunnah

Tawaf sunnah adalah tawaf yang dikerjakan dalam setiap kesempatan masuk ke Masjidil Haram dan tidak diikuti dengan sa’i. Karena dikerjakan dengan sukarela tawaf ini biasanya disebut tawaf tathawwu atau sukarela.

Tawaf sunnah tidak wajib dikerjakan karena bukan termasuk dalam rukun haji dan umroh, tapi tetap untuk dianjurkan dikerjakan. 

Sedangkan tawaf yang wajib dikerjakan ada 4 macam, tawaf qudum, tawaf nadzar, tawaf ifadah, dan tawaf wada, dan beberapa ulama berpendapat bahwa tawaf wada sunnah untuk dikerjakan. Selain keempat tawaf tersebut dihukumi sunnah.

Tidak ada batasan waktu untuk pelaksanaan dalam tawaf sunnah, jamaah bisa mengerjakan tawaf ini kapan saja setiap ada kesempatan.

Baca juga: Penjelasan Tawaf Sunnah Dalam Haji Dan Umroh

3# Tawaf Qudum Adalah

Tawaf qudum atau tawaf penghormatan kepada Baitullah, yang biasanya dikerjakan ketika baru sampai tiba di kota Mekkah, hukum tawaf qudum adalah sunnah. Biasanya tawaf ini dikerjakan haji ifrad dan haji qiran.

Pada umumnya tawaf qudum dikerjakan pada hari pertama saat jamaah baru datang di kota Makkah. Tujuan dari tawaf qudum ini untuk penghormatan seorang muslim terhadap Baitullah karena baru tiba di kota Makkah.

Hukum mengerjakan tawaf qudum adalah sunnah. Tawaf qudum bukan termasuk dalam rukun umroh dan haji jadi mengerjakanya tidak wajib. 

Tawaf qudum ini biasanya dikerjakan oleh jamaah yang sedang melakukan haji ifrad dan haji qiran. Yang dimaksud haji ifrad adalah seseorang hanya melakukan haji saja tanpa melakukan umroh, sedangkan haji qiran ialah seseorang melakukan haji bersamaan dengan ibadah umroh, melakukan dengan sekali niat.

Baca juga: Apa Itu Tawaf Qudum ? Berikut Penjelasanya

4# Tawaf Nazar

Tawaf nazar wajib dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan, sesuai dengan namanya tawaf ini karena amalan yang dinazarkan. Sedangkan untuk waktunya bisa kapan saja tidak dibatasi waktu. 

5# Tawaf Wada’

Secara bahasa wada’ memiliki arti perpisahan. Tawaf wada’ adalah tawaf perpisahan dan sebagai penghormatan terakhir kepada Baitullah, tawaf wada’ dikerjakan sebagai bentuk perpisahan dengan Baitullah dan juga Mekkah.

Selain itu mengerjakan tawaf wada’ juga bentuk syukur kepada Allah SWT karena telah memberikan nikmat atas semua rangkaian ibadah yang sudah diselesaikan. Serta dalam tawaf wada’ juga tempat untuk berdoa agar diberikan keselamatan ketika perjalanan pulang.

Syarat Sah Tawaf Qudum

Untuk melaksanakan tawaf jamaah harus memenuhi syarat sah tawaf, jika ditinggalkan maka tawaf jamaah akan dihukumi tidak sah, berikut syarat sah tawaf:

  • Suci dari hadats kecil dan besar dan najis;
  • Menutup aurat;
  • Tawaf dikerjakan harus di dalam Masjidil Haram, juga termasuk di lantai dua, tiga, atau empat, meskipun saat melakukan melebihi ketinggian dari ka’bah.
  • Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad pula.
  • Posisi Ka’bah harus berada di sebelah kiri.
  • Waktu mengelilingi harus di luar Ka’bah, di luar Hijir Ismail juga.
  • Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran.
  • Bisa berniat sendiri jika tawaf tidak dilakukan waktu ibadah haji dan umroh.

Sunnah Tawaf

Selain melakukan hal yang wajib, jamaah harus mengerjakan hal-hal yang sunnah, karena ada yang berpendapat bahwa perkara sunnah merupakan penyempurna perkara yang wajib. Berikut sunnah tawaf yang bisa jamaah kerjakan ketika melakukan tawaf ifadah:

  • Memegang dan mencium Hajar Aswad jika memungkinkan, serta meletakkan jidat pada permulaan tawaf. Namun tidak dianjurkan dikerjakan oleh perempuan. Jika dirasa tidak bisa diganti dengan isyarat dengan tangan kanan.
  • Berjalan cepat pada putaran pertama hingga ketiga tapi tidak berlompat dan berjalan seperti biasa pada putaran selanjutnya.
  • Melakukan idhthiba’ bagi laki-laki, idhthiba’ iyalah meletakkan selendang di bawah bahu kanan terus ujungnya diletakkan di bahu sebelah kiri hingga menutupinya. Yang intinya bahu kanan terbuka sedangkan bahu sebelah kiri tertutup.
  • Mendekat di sekitar ka’bah untuk laki-laki  jika memungkinkan, sedangkan untuk perempuan dianjurkan untuk agak menjauh.
  • Disunnahkan menyentuh Ar-Ruknul Yamani tanpa harus mencium, jika tidak, bisa diganti berisyarat dengan melambaikan tangan.
Mengenal Sa’i Dalam Haji dan Umroh

Mengenal Sa’i Dalam Haji dan Umroh

Haji merupakan salah satu acara paling penting dalam kalender Islam. Ini adalah kewajiban wajib bagi semua orang Muslim yang mampu secara fisik dan finansial untuk melakukannya setidaknya sekali dalam hidup mereka. 

Haji melibatkan serangkaian ritual dan praktik yang melambangkan hubungan yang dalam antara umat Muslim dengan Sang Pencipta. Rukun Haji adalah serangkaian ritual yang harus dilakukan setiap jamaah haji selama perjalanan haji.

Rukun haji adalah serangkaian tindakan ritual yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji yang melakukan ibadah haji di Makkah. Rukun haji terdiri dari enam hal yang wajib dilakukan, yaitu ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, tahallul dan tertib. 

Baca juga: Pengertian Tawaf Wada’ Dalam Umroh dan Haji

Setiap rukun haji memiliki makna dan nilai yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim, sehingga setiap jamaah haji diharapkan untuk melaksanakannya dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.

Salah satu rukun haji dan umroh adalah sa’i, yang dimaksud sa’i adalah berjalan tujuh kali antara bukit Shafa dan bukit Marwah yang disebut Sa’i. Tidak ada doa yang diwajibkan di dalam Sa’i jadi jama’ah bisa memanjatkan doa yang di inginkan. 

Syarat sa’i iyalah memulai dari bukit Shafa dan mengakhiri di bukit Marwah, berjalan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali dan dari Marwah ke bukit Shafa dihitung satu kali juga.

Hukum Sa’i Dalam Umroh dan Haji

Banyak pendapat untuk rukun satu ini, menurut Imam Maliki, Imam Hambali dan Imam Syafi’i termasuk dalam rukun haji dan umroh yang jika ditinggalkan maka haji dan umroh tidak sah. Imam Hanafi berpendapat sa’i termasuk dalam wajib haji, jika ditinggalkan maka jamaah harus membayar denda atau dam.

Syarat Sa’i 

  • Didahului dengan thawaf; 
  • Dimulai dari bukit safa dan berakhir di bukit Marwah; 
  • Menyempurnakan tujuh kali perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung satu kali perjalanan; 
  • Dilaksanakan di tempat Sa’i

Hikmah Sa’i 

Mengikuti jejak Nabi Ibrahim, Sa’i merupakan bagian dari ibadah haji dan umrah yang dilakukan untuk mengenang perjuangan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar. Dalam sejarah Islam, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan istrinya dan putranya, Ismail, di lembah Makkah yang kering. Dalam pencarian air, Siti Hajar berlari antara bukit Safa dan Marwah tujuh kali. Sa’i adalah cara untuk mengikuti jejak mereka dan menghormati perjuangan dan ketabahan mereka.

Sa’i merupakan simbol pengorbanan dan kesabaran, melalui sa’i, umat Muslim diajarkan nilai-nilai pengorbanan dan kesabaran. Sa’i melibatkan perjalanan berulang kali antara Safa dan Marwah yang melambangkan ketabahan dan keteguhan dalam mencari sesuatu yang diinginkan. Ini mengajarkan kita untuk tidak menyerah dalam menghadapi rintangan dan tantangan hidup, serta untuk terus berusaha dengan penuh kesabaran dan keyakinan.

Peningkatan ketaqwaan dan kesadaran spiritual, sa’i adalah salah satu aspek ibadah yang memperkuat ketakwaan dan kesadaran spiritual seseorang. Ketika seseorang berlari antara Safa dan Marwah, itu menjadi momen introspeksi dan refleksi diri. Sa’i mengingatkan kita akan sifat fana dunia ini dan pentingnya mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah. Dalam prosesnya, umat Muslim dapat merenungkan hubungan mereka dengan Tuhan dan berupaya untuk menjadi hamba yang lebih baik.