Ciri-ciri Haji Mabrur ala Rasulullah

Ciri-ciri Haji Mabrur ala Rasulullah

Haji Mabrur merupakan salah satu tujuan setiap Muslim yang menunaikan ibadah haji. Istilah “mabrur” mengacu pada haji yang diterima dan diterima dengan baik oleh Allah. Ibadah haji yang mabrur merupakan hasil dari keikhlasan, ketaatan, dan kesempurnaan dalam menjalankan setiap rukun dan manasik haji.

Baca juga: Wajib!! Perlengkapan Umroh Wanita yang Tidak Boleh Tertinggal

Haji mabrur adalah haji yang diterima dan diridhoi oleh Allah. Ibadah haji yang dilakukan dengan kesadaran penuh, keikhlasan tulus, dan ketaatan yang sempurna terhadap perintah-perintah Allah dan Sunnah Rasulullah.

Haji mabrur dilakukan dengan niat yang murni dan ikhlas semata-mata karena Allah. Setiap tindakan dalam ibadah haji dilakukan tanpa pamrih atau pencarian pujian dari manusia. Haji mabrur melibatkan ketaatan yang sempurna terhadap aturan-aturan haji yang telah ditetapkan. Setiap rukun, manasik, dan tata cara haji dijalankan dengan penuh tawaduk dan kesadaran akan kebesaran Allah.

Membutuhkan sikap rendah hati dan mengakui kelemahan diri di hadapan Allah. Haji bukanlah ajang untuk memamerkan kekayaan atau status sosial, tetapi untuk menghadap Allah dengan kerendahan hati sebagai hamba yang butuh ampunan dan petunjuk. Haji mabrur mendorong seseorang untuk merenungkan dan memperbaiki diri secara pribadi. Setelah menunaikan haji, seseorang diharapkan menjadi pribadi yang lebih taat, sabar, dan bertakwa.

Ciri-ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah

Penilaian terhadap apakah haji seseorang dikategorikan sebagai haji mabrur sepenuhnya ada pada Allah SWT. Hanya Dia yang tahu hati dan niat sejati seseorang dalam menjalankan ibadah haji. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim yang melaksanakan haji untuk berupaya menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh, ikhlas, dan mengikuti syariat islam dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Mengenal Mabit di Muzdalifah

Rasulullah SAW telah memberikan bocoran tentang ciri-ciri dan tanda seseorang yang mendapatkan haji mabrur.  Diriwayatkan oleh imam ahmad, Rasulullah bersabda:

   قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: “إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ 

Artinya, “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.’”

Haji mabrur diberikan kepada seseorang yang menebarkan kebaikan, kedamaian untuk orang orang sekitarnya. Selanjutnya ada juga hadits yang menerangkan tentang ciri-ciri haji yang mabrur.  

     سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه 

Artinya, “Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’ 

Hadits ini banyak perbedaan pendapat namun Al-Hakim berkata bahwa hadits ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Diatas merupakan hadits Nabi tentang bocoran dari haji mabrur yang menjadi impian setiap Muslim yang menunaikan ibadah haji. Untuk meraihnya, diperlukan keikhlasan, ketaatan, dan kesempurnaan dalam menjalankan setiap rukun dan manasik haji. 

Haji mabrur bukan hanya tentang ibadah fisik semata, tetapi juga harus ada perbaikan diri yang berkelanjutan. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, mengamalkan ajaran Islam dengan sepenuh hati, dan melaksanakan ibadah haji dengan penuh keikhlasan, setiap Muslim dapat berharap meraih haji mabrur yang diridhai oleh Allah.

Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi haji, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Sumber: https://islam.nu.or.id/syariah/tiga-ciri-haji-mabrur-menurut-rasulullah-tVHtC

Kiat Menuju Haji Mabrur dan Syarat Meraihnya

Kiat Menuju Haji Mabrur dan Syarat Meraihnya

Haji Mabrur adalah istilah dalam agama Islam yang merujuk pada pelaksanaan ibadah haji yang diterima dan diterima oleh Allah SWT. Istilah “mabrur” berasal dari bahasa Arab yang artinya “diterima dengan baik” atau “diterima dengan penuh keberkahan”. 

Haji Mabrur mengacu pada haji yang dilakukan dengan niat yang ikhlas, diikuti dengan ketaatan dan kesungguhan dalam menjalankan seluruh kegiatan haji sesuai dengan syariat Islam. Selain itu, haji tersebut juga harus bebas dari perbuatan dosa dan perilaku yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

Haji Mabrur merupakan haji yang diterima oleh Allah SWT, dan diyakini akan mendatangkan banyak keberkahan dan ampunan bagi pelaksana haji. Seorang muslim yang telah melaksanakan haji mabrur diharapkan akan diampuni dosa-dosanya dan mendapatkan pahala yang besar.

Baca juga: Pentingnya Manasik Bagi Jamaah Umroh dan Haji

Seseorang yang hajinya mabrur maka akan dibalas dengan surga. Seperti sabda Rasulullah: 

 الْحَجَّةُ الْمَبْرُورَةُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ 

Artinya: Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga. (HR An-Nasa’i)

Namun, penilaian terhadap apakah haji seseorang dikategorikan sebagai haji mabrur sepenuhnya ada pada Allah SWT. Hanya Dia yang tahu hati dan niat sejati seseorang dalam menjalankan ibadah haji. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim yang melaksanakan haji untuk berupaya menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh, ikhlas, dan mengikuti syariat islam dengan sebaik-baiknya.

Syarat-Syarat Untuk Meraih Haji Mabrur

1# Luruskan Niat

Hal yang pertama yang menjadi syarat haji mabrur adalah niat. Jamaah harus meluruskan niat dengan benar-benar menunaikan ibadah haji karena Allah semata. Perintah untuk menunaikan haji memang semata dikerjakan karena perintah Allah SWT, tanpa ada niatan lainya. Jangan pernah berfikir menunaikan haji hanya karena ingin dipuji, menaikan status sosial apa lagi pamer kesalehan.

2# Lebih mendalami arti dari haji (mulai dari rukun dan wajib haji)

Seorang jamaah haji perlu untuk memahami tentang filosofi haji dari mulai rukun, wajib haji dan yang berkaitan dengan haji. Serta jamaah juga paham dengan doa-doa dalam haji. Seperti jamaah memahami filosofi sa’i yang diadopsi dari moment siti hajar ketika mencari air untuk Nabi Ismail AS. Semua itu bertujuan agar lebih menghayati dan khusyu’ dalam melaksanakan setiap tahapan ibadah haji. 

Baca juga: Perlengkapan Umroh Untuk Laki-Laki yang Harus Disiapkan

3# Menuju menjadi yang lebih baik

Haji mabrur merupakan haji yang tidak tercampur dengan kemaksiatan. Dilihat dari kata Al-Mabrur yang diambil dari kata al-birr, memiliki arti ketaatan. Jadi haji mabrur adalah haji yang dikerjakan dengan penuh ketaatan serta tidak melakukan dosa.

Setelah melaksanakan haji, seorang muslim berusaha menjadi pribadi yang baik, tidak lagi melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan dahulu, menghindari semua larangan dan lebih taat dalam menjalan perintah Allah. 

Meskipun langkah-langkah ini dapat membantu dalam mencapai haji mabrur, pada akhirnya hanya Allah SWT yang menentukan penerimaan haji. Yang terpenting adalah melakukan haji dengan niat yang ikhlas, mengikuti tata cara yang benar, dan terus berdoa kepada Allah SWT untuk mendapatkan haji yang diterima dan berkah.

Jika jamaah memiliki rencana untuk pergi umroh, pilihlah travel yang terpercaya dan memiliki track record yang sudah terjamin. Almira Travel hadir untuk muslim Indonesia sebagai travel umroh dan haji terbaik, terpercaya, aman dan amanah. Travel kami telah lama melayani jamaah untuk menemani ibadah suci mereka.

Makna Haji Mabrur yang Sesungguhnya

Makna Haji Mabrur yang Sesungguhnya

Siapa yang tak mengenal Haji? Ibadah yang menjadi salah satu dari lima rukun Islam ini telah menjadi impian bagi jutaan umat Muslim di seluruh dunia. Di dalam hati setiap Muslim, terdapat keinginan yang kuat untuk melakukan Haji, mengunjungi tanah suci Mekah, dan menjalankan ritual-ritual suci yang telah ditetapkan. 

Namun, di antara semua orang yang berangkat, ada satu hal yang menjadi impian sejati: Haji Mabrur, haji yang diterima dan diberkahi oleh Allah SWT. Inilah perjalanan suci yang mengharukan dan penuh berkah. 

Setiap muslim telah pasti memimpikan untuk berhaji ke tanah suci dan berharap haji yang dikerjakan menjadi haji yang mabrur. Salah satu hadist menyebutkan bahwa surga yang akan jadi hadiah untuk para haji yang mabrur.

Seseorang yang hajinya mabrur maka akan dibalas dengan surga. Seperti sabda Rasulullah: 

 الْحَجَّةُ الْمَبْرُورَةُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ 

Artinya: Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga. (HR An-Nasa’i)

Kewajiban haji hanya diperuntukan kepada seorang muslim yang sudah mampu atau yang telah memenuhi persyaratannya. Menunaikan haji sungguh ibadah yang mulia, pergi haji juga berjihad di jalan Allah, dengan mencurahkan segala tenaga, harta serta meninggalkan keluarga untuk pergi ke tanah suci memenuhi perintah-Nya.

Baca juga: 5 Syarat Seseorang Dikatakan Mampu Untuk berhaji

Bahkah sekarang untuk melaksanakan haji dari Indonesia harus menunggu bertahun-tahun, mengingat kuota yang terbatas dan tidak bisa memenuhi pendaftar dari negara indonesia yang sebagai salah satu negara muslim terbanyak di dunia. Berikut makna dari haji yang mabrur:

Haji yang Tidak Tercampuri Kemaksiatan

Haji mabrur merupakan haji yang tidak tercampur dengan kemaksiatan. Dilihat dari kata Al-Mabrur yang diambil dari kata al-birr, memiliki arti ketaatan. Jadi haji mabrur adalah haji yang dikerjakan dengan penuh ketaatan serta tidak melakukan dosa.

Selain telah dijanjikan surga, ganjaran Haji mabrur lainya iyalah penghapusan sebagian dosa.

Kembali Menjadi Lebih Baik

Seseorang yang telah berangkat haji dapat dikategorikan hajinya mabrur dan maqbul jika ia berubah menjadi lebih baik dan tidak mengulangi perbuatan maksiat. Dan jika hajinya diterima maka ia akan diberikan kebaikan dan pahala.

Tidak Riya dan Tanpa Diiringi Kemaksiatan

Haji mabrur merupakan haji yang dikerjakan tanpa ada riya’ didalamnya dan yang dikerjakan tanpa diiringi oleh kemaksiatan. 

Jika dilihat dari awal dan akhir makna dari haji mabrur memiliki kaitan satu sama lainya. Haji mabrur merupakan haji yang dikerjakan dengan sesempurna mungkin.  

Sumber: https://jatim.nu.or.id/keislaman/haji-mabrur-pengertian-dan-sejumlah-cirinya-FtyYJ